Channel9.id-Jakarta. Akhirnya, Djakarta Warehouse Project (DWP) edisi ke-17 secara resmi memastikan siap digelar di GWK Cultural Park, Bali, sebagai venue utama pada 12-14 Desember 2025. Kepastian ini sekaligus menandai kembalinya salah satu festival musik elektronik terbesar di Asia Tenggara ke Pulau Dewata.
DWP kali ini juga hadir konsep yang jauh lebih megah sebagai pesta penutup tahun dan juga membawa banyak pembaruan. Mulai dari Garuda Land berkepala dua bertema api dan air, drone show perdana di area GWK, hingga jajaran lineup yang penuh bintang seperti Calvin Harris, bersama deretan musisi elektronik Indonesia yang tak kalah kuat.
Menurut Program Director Ismaya Live, Sarah Deshita, pemilihan Bali bukan sekadar nostalgia, tetapi keputusan strategis.
“Pengennya sih sebenarnya bikin dua, ada di Jakarta dan ada di Bali. Tapi tahun ini, Bali terasa paling pas karena bisa menaikkan skala acara,” kata Sarah kepada wartawan di Foogu Jakarta (3/12/2025).
Menurut dia, sejak pertama kali hadir sebagai Blowfish Warehouse Project pada 2008, DWP terus berkembang dan berevolusi. Setelah beberapa tahun digelar di Jakarta, festival ini sempat pindah ke Bali pada 2018 dan 2023, sebelum akhirnya kembali lagi tahun ini.
Meski nama tetap Jakarta Warehouse Project, Bali dinilai memberi ruang yang lebih luas bagi kreativitas dan eksplorasi produksi.
Bagi tim penyelenggara, DWP 2025 bukan hanya festival musik, tapi sebuah perjalanan.
Brand Manager Ismaya Live, Argi Wibawa, menegaskan bahwa Bali memperkuat identitas DWP sebagai destination festival yang sesungguhnya.
“DWP tahun ini rasanya benar-benar enhance experience. Dengan banyaknya pengunjung dari puluhan negara, kami ingin jadi tuan rumah yang lebih baik, dan Bali memungkinkan itu.”
Dengan lanskap GWK yang ikonik dan area outdoor yang luas, DWP punya ruang untuk menghadirkan pengalaman yang lebih imersif bagi puluhan ribu pengunjung.
DWP 2025 menghadirkan lebih dari 80 artis internasional dan lokal di tiga panggung, termasuk Garuda Land yang kembali menjadi ikon utama. Variasi genre yang dihadirkan tahun ini disebut sebagai yang terluas sepanjang sejarah DWP, benar-benar dari awal pintu dibuka hingga penutupan malam terakhir.
Sarah menambahkan bahwa lineup lengkap sudah dirilis di media sosial dan langsung menuai antusiasme besar.
“Rame banget, sampai titik-titik kecilnya susah dibaca. Tapi yang penting banget tahun ini adalah highlight untuk our local heroes. Variasi genrenya luar biasa,” ujar Sarah sambil tertawa.
Ia mengatakan, fokus pada talenta lokal juga menjadi cara DWP merawat dan memperkuat ekosistem musik elektronik Indonesia.
“Sebagai salah satu festival dance music terbesar di Southeast Asia, banyak hal yang bisa di-discover. Kami selalu ingin memperkenalkan electronic music scene Indonesia ke audiens yang lebih luas,” tambah Sarah.
Dengan lokasi yang ikonik, teknis produksi yang lebih ambisius, dan lineup besar yang merayakan keberagaman, DWP 2025 diharapkan menjadi salah satu momen festival paling berkesan tahun ini. Tidak hanya bagi puluhan ribu penonton dari berbagai negara, tetapi juga bagi posisi Indonesia di kancah festival global.
Kontributor: Akhmad Sekhu





