AstraZeneca Tunda Pengiriman Vaksin Untuk Thailand
Nasional

Efektifitas Vaksin, Satgas: Masyarakat Jangan Khawatir

Channel9.id-Jakarta. Adanya varian-varian baru Covid-19, membuat masyarakat waswas. Umumnya masyarakat mempertanyakan efektifitas vaksin yang saat ini digunakan pemerintah dalam program vaksinasi.

Terkait hal itu, Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito meminta masyarakat tidak khawatir. Ia menyebut, vaksin yang digunakan saat ini telah memenuhi standar dalam membentuk kekebalan yang baik ialah yang memiliki nilai efikasi diatas 50 persen.

“Sikap yang tepat dengan adanya penurunan angka efektivitas vaksin ialah tidak berpuas diri terhadap angka capaian vaksinasi. Bahkan baiknya bisa melebihi 70% dari populasi agar menjamin kekebalan komunitas secara sempurna terbentuk,” ujar Wiku dalam Keterangan Pers Perkembangan Penanganan di Graha BNPB, Kamis (2/9).

Baca juga: Program Vaksinasi Telah Mencapai 100 Juta Dosis

Faktor lain yang dapat mempengaruhi keberhasilan strategi vaksinasi seperti pemberian vaksin dosis penuh. Hal ini, karena setelah pemberian dosis pertama, kekebalan akan turun dan perlu diberikan booster atau dosis kedua agar kekebalan terbentuk optimal dan bertahan dalam waktu lebih panjang.

Wiku menegaskan bahwa seluruh vaksin COVID-19 yang disuntikkan ke masyarakat telah melewati proses yang tidak sederhana untuk memastikan kualitas dan keamanan vaksin terjamin. Selain itu, proses pemantauan mutu vaksin dalam membentuk kekebalan bersifat berkelanjutan dan tidak hanya berhenti pada pengujian laboratorium atau uji netralisasi saja. Juga diteruskan kepada pemantauan di dalam tubuh dengan skala komunitas atau masyarakat.

Soal dinamika varian yang ada, WHO sendiri telah membagi hasil mutasi COVID-19 menjadi 2 jenis, yaitu varian of concern (VOC) atau varian yang menjadi perhatian, dan varian of interest (VOI) atau varian yang diamati. Yang perlu diwaspadai ialah VOC. Karena terbukti menunjukkan perubahan karakteristik yang tergolong lebih menular atau infeksius daripada virus original atau aslinya yang pertama di Wuhan China 2019.

Di Indonesia, berdasarkan hasil sequence terhadap 2.321 sampel, menemukan 3 dari 4 jenis VOC yaitu Alfa, Beta dan Delta. Adanya varian ini berpotensi menurunkan angka efikasi vaksin yang digunakan. Karena, vaksin yang ada saat ini, umumnya menggunakan virus original.

Meski demikian, Wiku meminta masyarakat tidak perlu khawatir terhadap 5 jenis vaksin yang telah digunakan Indonesia diantaranya  Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna dan Pfizer. Vaksin yang telah disuntikkan masih tetap memberi kemampuan kekebalan yang tergolong baik atau mampu baik berdasarkan hasil uji laboratorium atau pengujian di populasi terhadap varian baru secara global, khususnya VOC.

Meski demikian, penanganan pandemi dengan vaksinasi harus dibarengi dengan proteksi paling ideal yaitu menjalankan disiplin protokol kesehatan secara sempurna, telah divaksin dosis penuh dan menjalankan upaya 3T secara antisipatif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  78  =  80