Ma'ruf Amin bicara soal potensi ekonomi syariah di Indonesia hingga tantangannya
Ekbis

Eks Wapres Ma’ruf Amin Ungkap Potensi Ekonomi Syariah di Indonesia

Channel9.id, Jakarta – Mantan Wakil Presiden (Wapres) ke-13 Ma’ruf Amin menyebut peluang berkembangnya ekonomi syariah di Indonesia sangat besar mengingat mayoritas penduduknya merupakan pemeluk agama Islam. Meski demikian, ia membeberkan sederet tantangan dalam pengembangan ekonomi syariah di Indonesia.

Hal tersebut disampaikannya dalam Stadium General ‘Ekonomi Syariah di Indonesia, Peluang dan Tantangan’ yang diselenggarakan STAI Al-Masthuriyah Sukabumi, Rabu (22/1/2025).

Dalam paparan awalnya, Ma’ruf menyatakan negara Indonesia menganut dual ekonomik system yakni konvensional dan syariah. Sehingga dalam hal ini, negara memberikan kebebasan kepada masyarakat mau memilih yang mana. Akan tetapi bagi umat islam, sistem syariah merupakan suatu yang harus dilaksanakan.

“Sistemnya itu silahkan memilih, negara menyiapkan dua model. Ada beda persepsi yah, negara memberikan pilihan, bagi umat islam [ekonomi syariah] menjadi keharusan,” ujar Wapres periode 2019-2024 itu usai menyampaikan materi.

Adapun tantangan berkembangnya ekonomi syariah yakni masih minimnya literasi kepada masyarakat, regulasi yang belum sepenuhnya mendukung ekonomi syariah serta instrumennya harus dilengkapi.

“Sehingga dibutuhkan regulasi yang dapat mendorong, literasi yang lebih intensif. Jadi dengan literasi, regulasi dan instrumen yang lengkap maka perkembangannya lebih cepat,” ujar Ketua Dewan Syuro PKB itu.

Literasi itu dapat dilakukan oleh para pemuka agama seperti kyai dan ustadz yang tentunya sudah paham terkait ekonomi syariah.

Adapun fenomena yang saat ini terjadi yaitu ekonomi syariah lebih berkembang di negara-negara yang minoritas islam seperti Jepang dan Korea.

“Di Jepang, Korea itu mengembangkan industri halal, farmasi, wisata, kosmetik. Sekarang yang menguasai produk halal dunia justru bukan orang Islam, karena ada nilai bisnisnya, kita kalah sehingga kita mengembangkan itu,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

7  +  1  =