Channel9.id – Jakarta. Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei elektabilitas partai politik bersinggungan dengan isu-isu yang terjadi belakangan, termasuk batalnya Indonesia menggelar Piala Dunia U-20.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan baru kali ini pada survei via telepon lembaganya ini, Prabowo Subianto menyalip Ganjar Pranowo.
Meski demikian, ektabilitas Prabowo tak terlihat naik signifikan pada periode survei Maret ke April 2023.
“Di surtel (survei telepon) kami baru kali ini ya Pak Prabowo dalam setahun terakhir itu kembali menyalip Ganjar Pranowo, survei kami telepon ya, survei tatap muka wallahualam, nah survei telepon bulan Maret Ganjar Pranowo masih pertama, tapi survei April ini di tanggal 8 sampai 13, Pak Prabowo sudah lewati Ganjar meski masih dalam margin of error,” kata Burhanuddin, memaparkan hasil survei, Rabu (19/4/2023).
Dalam paparannya itu, Burhanuddin mengungkapkan bahwa penurunan drastis elektabilitas Ganjar mencapai 7 hingga 8 persen.
Sebab, semula elektabilitas Ganjar pada periode survei Maret mencapai 27,7 persen. Tetapi, elektabilitas itu menurun pada survei April menjadi 19,8 persen.
Ia mensinyalir penurunan itu berkaitan dengan sikap Ganjar yang menolak Timnas Israel tampil di Piala Dunia U-20, sehingga Indonesia disanksi oleh FIFA.
“Di bulan Maret sebelum pembatalan (Piala Dunia U20) masih lumayan yang memilih Ganjar. Tetapi, setelah pembatalan langsung drop suara Mas Ganjar. Drop kurang lebih 7-8 persen,” ujar Burhanuddin.
Berdasarkan hasil survei, elektabilitas PDIP turun jadi 15,2 persen diikuti Gerindra dengan elektabilitas 14,7 persen.
Burhanuddin menjelaskan, elektabilitas PDI-P justru lebih besar di kalangan yang tidak tahu FIFA membatalkan status tuan rumah Indonesia dalam gelaran Piala Dunia U20.
“Semakin tahu FIFA membatalkan status tuan rumah Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20, elektabilitas PDI-P semakin tertekan,” kata Burhanuddin.
“Nah, jadi artinya ada efek pembatalan status tuan rumah Piala Dunia U20 itu. Ini membuktikan ada indikasi pembatalan FIFA itu punya efek terhadap elektabilitas PDI-P,” ujarnya lagi.
Sebagai informasi, survei ini digelar pada 8 hingga 13 April 2023 terhadap 1.221 responden. Survei dilakukan dengan cara wawancara via telepon.
Pemilihan sampel dilakukan dengan metode random digital dialing atau RDD. Adapun margin of error survei kurang lebih 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca juga: Indonesia Batal Gelar Piala Dunia U-20, Begini Respon Ganjar
HT