Channel9.id-Jakarta. Elon Musk kembali melakukan jajak pendapat atau “polling” melalui akun Twitternya. Ia menanyakan apakah sebagian besar akun yang ditangguhkan bisa kembali ke Twitter.
Pada Rabu (23/11), Elon Musk bertanya: “Haruskah Twitter menawarkan amnesti umum untuk akun yang ditangguhkan, asalkan mereka tidak melanggar hukum atau terlibat dalam spam yang mengerikan?”
Dia memberi waktu 24 jam kepada pengguna untuk memilih. Sejauh ini, jawaban “ya” unggul dengan selisih yang lebar.
Sebelumnya, Musk melakukan “polling” yang menanyakan apakah dia harus mengizinkan mantan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk kembali ke Twitter. Hasilnya, tanggapan “ya” yang menang dengan selisih yang relatif sempit.
Adapun “polling” yang dilakukan Musk tak merinci kapan perubahan akan muncul jika memang akan diimplementasikan.
Musk sendiri, sebagaimana visinya untuk Twitter, tampaknya tak masalah jika Twitter dibanjiri aktor jahat. Dilansir dari The Verge, Musk mengatakan bahwa dia ingin tweet negatif dan kebencian pada dasarnya tak terlihat, kecuali jika memang dicari. Namun, ini membutuhkan moderator untuk melaporkan akun tersebut. Sementara itu, tim Trust and Safety Twitter terdampak PHK besar-besarnya. Selain itu, Musk juga mungkin berencana untuk lebih bersandar pada verifikasi Twitter Blue meskipun perilisan pada awal November ini disalahgunakan, terbukti dengan menyusulnya akun tiruan dan penipu. Pembaruan Twitter Blue sendiri belum dirilis kembali.
Untuk diketahui, tak lama setelah mengambil alih kepemilikan Twitter, Musk mengatakan bahwa Twitter akan membentuk dewan untuk memutuskan siapa saja yang diizinkan kembali ke platform. Ini tampaknya hanya wacana, sebab Musk berupaya membuat perubahan besar-besaran berdasarkan pendapatnya sendiri. Sulit untuk memahami seberapa besar perubahan yang akan terjadi di masa mendatang, terutama mengingat bahwa produk utama Twitter adalah moderasi konten.