Channel9.id – Jakarta. Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir merespons soal oknum suporter Timnas Indonesia U-23 yang menyerang media sosial Federasi Sepakbola Guinea (FGF) dengan ucapan bernada rasis. Serangan itu terjadi usai Timnas Indonesia dikalahkan Guinea pada babak Playoff Olimpiade 2024, Kamis (9/5/2024).
Ketua Umum PSSI Erick Thohir juga mengecam tindakan rasisme tersebut. Menurutnya, di Indonesia juga terdiri dari banyak ras dan tidak seharusnya dikelompokkan berdasarkan ras tertentu saja.
“Ini karena banyak juga saudara kita yang berkulit sama. Kakak-kakak kita di Indonesia Timur kulitnya sama. Memang kalau yang dari Sumatera banyak yang putih kayak saya, dari Sumsel putih-putih. Tapi, kan banyak juga yang berkulit berbeda dan semuanya Indonesia,” ujar Erick di Pelabuhan Benoa, Bali, Minggu (12/5/2024).
“Saya sangat menentang ketika terjadi rasisme di sepak bola karena banyak juga saudara kita yang berkulit sama,” imbuhnya.
Tak hanya serangan bernada rasis kepada negara lain, Erick mengaku juga mendengar adanya teriakan-teriakan rasis kepada pemain sepak bola Indonesia pada pertandingan Liga 1.
Ia pun meminta para pendukung sepak bola di Indonesia agar bisa naik kelas menjadi suporter kelas dunia, karena Timnas Indonesia yang didukungnya juga sudah berlaga di ajang tingkat dunia.
“Saya berharap suporter Indonesia harus mulai memposisikan menjadi suporter kelas dunia karena timnya sudah main di dunia. Jadi, suporternya mengikuti kalau tidak ketinggalan nanti suporternya,” ungkapnya.
Ia juga menegaskan, tentunya ke depan akan ada tindakan hukum terkait soal rasisme di sepak bola Indonesia.
“Iya nanti ada hukumnya kalau untuk hal-hal rasisme, pasti ada hukumannya,” ujar Erick.
Sebelumnya, Guinea menang 1-0 atas Indonesia dalam perebutan tiket ke Olimpiade Paris 2024. Bermain di INF Clairefontaine, Prancis, Kamis (9/5/2024), gol penalti Ilaix Moriba menumbangkan Garuda Muda.
Namun, beberapa suporter Indonesia meluapkan kekesalannya ke Guinea dengan cara membanjiri akun media sosial pemain dan federasi Guinea dengan ujaran rasisme.
Di kolom komentar akun Federasi Sepakbola Guinea, ujaran kebencian banyak dilontarkan suporter Indonesia.
Kemudian, netizen melanjutkan aksi tersebut kepada beberapa pemain Gunea seperti Ilaix Moriba, Facinet Conte, dan Mory Keita. Ujaran kebencian, baik lewat umpatan dan simbol-simbol yang menyerang ras, membanjiri kolom komentar pada unggahan penggawa Timnas Guinea U-23 di Instagram.
Baca juga: Kalah 0-1 dari Guinea, Langkah Indonesia ke Olimpiade 2024 Kandas
HT