Eropa Investigasi TikTok Terkait Transfer Data dan Penargetan Iklan
Techno

Eropa Investigasi TikTok Terkait Transfer Data dan Penargetan Iklan

Channel9.id-Jakarta. Uni Eropa sedang menyelidiki TikTok. Hal ini dikonfirmasi oleh Ketua Komisi Eropa, salah satu cabang eksekutif di Uni Eropa.

Adapun penyelidikan itu berkaitan dengan praktik transfer data warga negara Uni Eropa ke Cina dan iklan bertarget yang ditujukan untuk anak di bawah umur. Langkah ini dilakukan untuk memastikan apakah TikTok memenuhi persyaratan Peraturan Perlindungan Data Umum (GDPR).

“Praktik transfer data TikTok, termasuk terkait transfer data internasional, adalah objek dari proses penyelidikan yang sedang berlangsung,” tulis Ursula von der Leyden melalui surat yang dibagikan oleh Komisaris Komunikasi Federal Brendan Carr, dikutip dari Engadget, Selasa (23/11).

“Ini termasuk penyelidikan oleh [Komisi Perlindungan Data] Irlandia tentang kepatuhan TikTok terhadap GDPR, termasuk mengenai transfer data ke Cina dan pemrosesan data anak di bawah umur, serta litigasi di hadapan pengadilan Belanda (khususnya mengenai iklan bertarget mengenai anak di bawah umur dan transfer data ke Cina),” lanjut Von der Leyden.

Von der Leyden menanggapi kekhawatiran yang diajukan oleh anggota Parlemen Eropa mengenai otoritas Cina yang berpotensi mendapat akses ke data TikTok warga Uni Eropa.

Untuk diketahui, praktik transfer data TikTok telah menjadi sorotan Uni Eropa beberapa waktu terakhir ini. Adapun TikTok mulai tahun ini sepakat untuk menegakkan kebijakan terkait iklan dan konten bermerek, menyusul tudingan bahwa TikTok tersebut melanggar aturan konsumen Uni Eropa.

TikTok memang kerap disorot karena masalah privasi dan keamanannya. Bulan lalu, TikTok membantah laporan bahwa karyawannya yang berbasis di Cina—yang bekerja untuk perusahaan induknya, ByteDance—berencana melacak lokasi beberapa warga Amerika Serikat (AS) melalui aplikasi.

Meski begitu, TikTok telah memindahkan data pengguna AS ke pusat data Oracle di negara itu. Hal ini guna menenangkan pejabat AS yang khawatir otoritas Cina melacak warga AS. Pada Agustus lalu, Oracle dilaporkkan sedang meninjau sistem dan algoritma moderasi konten TikTok untuk memastikan mereka tak tunduk pada campur tangan Cina.

Carr, komisaris senior Partai Republik, mengatakan bahwa TikTok harus dilarang di AS. Sebelumnya, ia mendesak Apple dan Google untuk menghapus TikTok dari toko aplikasi mereka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

3  +  2  =