Channel9.id-Jakarta. Facebook meminta maaf kepada publik setelah sistem kecerdasan buatannya (artificial intelligence/AI) melabeli video pria kulit hitam sebagai primata.
Menurut The New York Times, pengguna yang baru-baru ini menonton video unggahan Daily Mail yang menampilkan pria kulit hitam, melihat rekomendasi apakah mereka ingin melihat video tentang primata.
Selain meminta maaf atas kesalahan AI-nya, perusahaan juga menonaktifkan fitur rekomendasi yang bertanggung jawab atas masalah tadi guna mencegah kesalahan fatal yang serupa.
“Seperti yang telah kami katakan, sementara kami telah membuat peningkatan pada AI kami, kami tahu itu tidak sempurna, dan kami ingin mendorong lebih banyak kemajuan. Kami meminta maaf kepada siapa pun yang mungkin telah melihat rekomendasi ofensif ini,” tutur juru bicara perusahaan Dani Lever, dikutip dari Engadget, Senin (6/9).
Bias gender dan ras akibat AI bukanlah hal baru bagi platform media sosial, mengingat teknologi pengenalan wajah masih jauh dari sempurna dan cenderung salah mengidentifikasi warna kulit dan perempuan.
Tahun lalu, alat pengenalan wajah salah mengidentifikasi penjahat, yang menyebabkan salah terhadap dua pria kulit hitam di Detroit. Sebelumnya, pada 2015, Foto Google menandai foto orang kulit hitam sebagai “gorila” dan beberapa tahun kemudian, Wired mendapati bahwa perusahaan itu menyensor kata “gorila” dari pencarian dan tag gambar.
Beberapa bulan lalu, Facebook membuat dan membagikan kumpulan data kepada komunitas AI sebagai cara memerangi masalah tersebut. Kumpulan data ini berisi lebih dari 40.000 video yang menampilkan 3.000 orang dari berbagai usia dan jenis kelamin. Facebook bahkan mempekerjakan para profesional untuk menerangi pemotretan mereka dan memberi label warna kulit mereka, sehingga sistem AI bisa mempelajari seperti apa rupa orang dari berbagai etnis dalam berbagai kondisi pencahayaan.
Kumpulan data itu rupanya jelas tak cukup untuk menyelesaikan maslaah bias AI untuk Facebook. Justru, masalah saat ini menunjukkan bahwa masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan terkait AI di masa mendatang.
(LH)