Channel9.id-Jakarta. Facebook menjadi salah satu media sosial yang berupaya menangani hal itu. Plaform ini akan menampilkan akun pengguna yang didapati menyukai unggahan hoaks terkait virus corona (SARS-CoV-2). Kemudian akun beserta unggahan hoaks corona yang disukai akan terpampang di fitur News Feed atau Umpan Berita.
“Kami akan memulai menampilkan unggahan informasi yang salah tentang Covid-19 jika pengguna menyukai unggahan tersebut dan akan ditampilkan di fitur News Feed,” terang Vice President Integrity Guy Rosen, dikutip dari laman Facebook resmi.
Menurut Rosen, Facebook akan memberikan pemahaman kepada pengguna bahwa unggahan yang mereka sukai itu salah. “Maka kami akan arahkan ke informasi akurat terkait Covid-19 dari sumber-sumber resmi seperti WHO. Kebijakan ini akan berlaku beberapa minggu mendatang,” sambungnya.
Mark Zuckerberg, pendiri sekaligus CEO Facebook, menyebutkan bahwa 350 juta lebih pengguna Facebook dan Instagram telah mengakses informasi Covid-19 dari sumber-sumber terpercaya. Berdasarkan data ini, Facebook mengerahkan 60 organisasi untuk mengecek fakta terhadap konten-konten terkait virus corona, yang ditulis dalam 50 bahasa. Jika konten-konten ini terbukti melanggar pedoman komunitas Facebook, maka perusahaan langsung melakukan take down.
“Pada bulan Maret, kami telah memperingatkan 40 juta akun yang mengunggah informasi palsu atau misinformasi terkait Covid-19 berdasarkan 4.000 artikel yang ditinjau oleh pemeriksa fakta independen,” ujar Zuckerberg.
“Ketika kami peringatkan, 95% dari mereka tidak melanjutkan untuk melihat konten asli,” imbuh dia.
Diketahui, informasi akurat seputar virus corona Covid-19 sebenarnya sudah tersedia di fitur Get the Facts (Dapatkan Fakta) Facebook. Di sini, pengguna akan disuguhkan beragam informasi dari Otoritas Kesehatan Dunia (WHO), dilansir The Verge, Jumat (17/4).
(LH)