Channel9.id-Amerika. Facebook berencana untuk menghapus kebijakan yang melindungi para politisi dari beberapa aturan moderasi konten, lapor The Verge pada hari Kamis (3/6/2021). Langkah ini merupakan langkah penghapusan kebijakan tersebesar di salah satu platfrom sosial media terbesar di dunia.
Perubahan ini dilaporkan terjadi disaat Facebook dikabarkan akan mengumumkan tanggapannya mengenai rekomendasi dari dewan pengawas indepen Facebook.
Juru bicara Facebook menolak memberikan komentarnya.
Platform media sosial tersebut beberapa tahun ini berkutat dengan bagaimana pengawasan mereka terhadap pemimpin-pemimpin dunia dan politisi yang melanggar kebijakan mereka. Facebook dan Twitter sejauh ini memberikan para politisi kebebasan yang lebih daripada pengguna biasa.
Baca juga: Facebook Buka Messenger API di Instagram untuk Semua Pengembang
Dewan pengawas Facebok, sebuah grup independen yang dapat menolak keputusan Facebook dalam porsi kecil, beberapa bulan lalu mendukung pemblokiran akun Donald Trump karena kerusuhan di Gedung Capitol. Namun mereka mengkritik Facebook yang tak memberikan jangka waktu pemblokiran tersebut.
Mereka juga memberikan rekomendasi tak mengikat yang akan ditanggapi oleh Facebook dalam waktu dekat ini. Dewan pengawas Facebook mengatakan kalau seluruh peraturannya juga harus diterapkan ke seluruh penggunanya.
CEO Facebook Mark Zuckerberg selama ini berargumen kalau Facebook sudah seharusnya tidak mengawasi para politisi. Sampai sekarang, Facebook masih memberikan kebebasan kepada para politisi. Para politisi juga terbebas dari pengecekan kebenaran dan kelayakan berita jika kerugian yang diberikan tidak melebihi kepentingan publik.
Dewan pengawasnya memberikan rekomendasi bahwa konsiderasi kelayakan berita tidak boleh memprioritaskan siapapun ketika Facebook harus mengambil keputusan mendesak untuk mencegah kerugian yang besar.
Mereka juga mengatakan kalau Facebook harus lebih mensosialisikan kebijakan-kebijakannya, seperti misalnya kebijakan mengenai berita yang terlalu layak untuk dihapus, atau ketika Facebook harus mengambil tindakan kepada akun-akun berpengaruh.
Banyak orang mengkritik Facebook yang masih membiarkan pidato-pidato politik secara bebas di platformnya. Namun mereka juga dikritik oleh beberapa orang, termasuk para politisi Republik, yang mengatakan kalau pemblokiran Trump itu adalah tindakan sensor yang sepihak.
Sampai saat ini Facebook masih belum memutuskan apakah akun Donald Trump akan dikembalikan atau tidak.
(RAG)