Channel9.id-Jakarta. Facebook kembali mencoba membendung aliran misinformasi di dalam Grup. Jejaring sosial ini memberi alat baru kepada admin grup untuk mencegah penyebaran informasi yang menyesatkan.
Dengan pembaruan tersebut, admin grup bisa “secara otomatis menolak” postingan yang dianggap salah atau menyesatkan oleh pemeriksa fakta pihak ketiga Facebook, dilansir dari Engadget. Adapun postingan yang dibagikan dan kemudian dibantah oleh pemeriksa fakta ini bisa tetap terlihat, kecuali jika admin menghapusnya.
Admin yang ingin mengambil sikap lebih keras bisa menggunakan fitur ini untuk menolak postingan dan memblokir atau menangguhkan pengguna dari postingan berikutnya di grup.
Fitur itu bisa mengurangi jumlah klaim palsu yang disebarkan di Grup. Facebook sendiri telah berjuang untuk mengontrol misinformasi dan konten bermasalah lainnya di Grup selama bertahun-tahun. Meskipun perusahaan telah memberlakukan hukuman yang lebih ketat untuk Grup, fitur ini telah menjadi tempat berkembang biaknya pemilihan dan kesalahan informasi tentang COVID-19.
Facebook juga mengotomatiskan aspek lain dalam mengelola Grup, termasuk cara menangani permintaan calon anggota. Admin akan memiliki opsi untuk secara otomatis menolak atau menyetujui anggota baru berdasarkan kriteria, seperti usia dan apakah mereka sudah memiliki teman di grup.
(LH)