Facebook Diselidiki Atas Tuduhan Diskriminasi Rasial
Techno

Facebook Diselidiki Atas Tuduhan Diskriminasi Rasial

Channel9.id-Jakarta. Facebook diduga bias rasial dalam perekrutan pegawai di perusahaannya. Mengenai dugaan ini, Komisi Kesempatan Kerja Setara (Equal Employment Opportunity Commission/EEOC) tengah menyelidiki kasus ini, yang diyakini terjadi secara sistematis.

Pada Juli lalu, pegawai berkulit hitam di Facebook yang bernama Oscar Veneszee, Jr. mengajukan keluhan kepada EEOC. Ia menyebut dua orang kulit hitam yang akan direkrut olehnya tak dipekerjakan oleh Facebook. Atas dasar hal ini, ia menilai Facebook melakukan diskriminasi terhadap pelamar dan pegawai kulit hitam, serta melanggengkan stereotip rasial.

Kepada NPR, Veneszee memberi tahu bahwa Facebook memiliki “masalah” dengan orang kulit hitam. Ia menyebut perusahaan gagal mengondisikan situasi guna mempertahankan pekerja kulit hitam.

Reuters mengatakan bahwa EEOC tak mengajukan tuduhan terhadap Facebook terkait masalah tersebut. Investigasi mereka pun mungkin tak menemukan kesalahan Facebook, hal ini sebagaimana laporan Reuters yang menyebut masalah ini terjadi secara ‘sistemik’. Meski demikian, EEOC mungkin mencurigai kebijakan perekrutan Facebook memperluas diskriminasi, yang bisa membuka jalan untuk digugat secara hukum.

Menanggapi tudingan diskriminasi rasial, Facebook mengaku bersedia untuk serius dan menyelidiki kasus tersebut.

“Kami percaya bahwa penting untuk menyediakan lingkungan kerja yang aman dan hormat kepada semua pegawai. Kami menanggapi tuduhan diskriminasi dengan serius dan menyelidiki setiap kasus,” ujar juru bicara Facebook, dikutip dari The Verge, Sabtu (6/3).

Keluhan serupa pernah terjadi di 2018. Di tahun tersebut, manajer kemitraan Facebook Mark Luckie, di masa akhir kerjanya, mengirim memo internal kepada rekan kerjanya. Pada memo tersebut ia menulis bahwa apa yang dilakukan perusahaan terhadap pegawai kulit hitam tidaklah benar.

“Di beberapa gedung, terlihat lebih banyak poster ‘Black Lives Matter’ daripada jumlah orang kulit hitam yang sebenarnya,” kata Luckie.

“Facebook tak bisa mengklaim bahwa mereka berhubungan dengan komunitas, jika komunitas tersebut tak terwakili secara proporsional dalam di staf perusahaan,” lanjutnya.

Diketahui, pada 2020, laporan keberagaman Facebook menunjukkan bahwa perusahaan belum mencapai target untuk memiliki 50% pegawai dari kelompok yang kurang terwakili pada 2024. Namun, persentase ini naik tipis dari 43% pada 2019 menjadi 45,3% pada 2020.

Juni lalu, pegawai Facebook melakukan pemogokan virtual karena perusahaan tak mengambil tindakan terhadap unggahan mantan Presiden Trump, termasuk unggahan yang mencantumkan kalimat “saat kerusuhan dimulai, penembakan dimulai”—yang dinilai sebagai ancaman terhadap demonstran yang memprotes kekerasan rasial.

(LH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2  +  3  =