Facebook Hapus Grup dan Page Pendukung Antivaksin
Techno

Facebook Hapus Grup dan Page Pendukung Antivaksin

Channel9.id-Jakarta. Meta baru-baru ini melaporkan bahwa pihaknya telah menghapus sejumlah Group dan Page yang dijalankan oleh scammers di Vietnam, Bangladesh, Rumania, dan negara-negara lain, dilansir dari Engadget.

Raksasa jejaring sosial itu mengatakan bahwa banyak dari kelompok ini mengubah nama mereka, dan mengadopsi istilah seperti “sopir truck”, “kebebasan”, dan “konvoi” untuk menarik massa dari mancanegara. Melalui Page, mereka menyertakan tautan ke situs web yang menjual barang dagangan pro-Trump dan antivaksin. Sebagian besar akun yang ikut serta dalam Group tersebut ternyata orang sungguhan, bukan bot.

Baca juga: Pendapatan Diprediksi Turun, Facebook Salahkan Apple

Jadi para pengguna berhadapan dengan pemain asing yang ingin memonetisasi melalui radikalisasi.

“Menyuarakan perlawanan terhadap pemerintah tak bertentangan dengan kebijakan Meta,” ujar juru bicara Meta kepada jaringan tersebut. “Namun, kami telah menghapus sejumlah Group dan Page, karena berulang kali melanggar kebijakan kami yang melarang konten Qanon, yang dijalankan oleh spammer di berbagai negara di seluruh dunia.”

Meta mengatakan akan memantau situasi. “Kami terus melihat scammers memanfaatkan masalah hot-button yang menarik perhatian orang, termasuk protes yang sedang berlangsung,” kata juru bicara Meta, dikutip dari Engadget. “Selama seminggu terakhir, kami telah menghapus Group dan Page yang dijalankan oleh spammer dari berbagai negara di seluruh dunia, yang menggunakan taktik kasar untuk menyesatkan orang… untuk mengarahkan mereka ke situs web di luar platform untuk memonetisasi klik iklan. ”

Sebagai informasi, lebih dari dua minggu yang lalu, “Konvoi Kebebasan” turun ke Ottawa, Ontario. Konvoi antivaksin ini melumpuhkan ibu kota Kanada. Mereka menggunakan truk dan mobil untuk memblokir jalan masuk ke pusat kota. Protes ini menarik beraneka ragam individu dan kelompok sayap kanan, termasuk QAnon “Queen” Kanada. Protes yang sama juga memblokade penyeberangan perbatasan antara Amerika Serikat (AS) dan Kanada, yang mendorong pemerintahan Biden untuk mendorong pemerintah federal agar mengambil tindakan.

Menurut NBC News, kelompok antivaksin di AS berencana untuk menggelar protes serupa di kota-kota di seluruh negeri. Di Facebook, Telegram, dan aplikasi obrolan suara Zello, grup-grup tersebut telah meminta anggotanya untuk melakukan long-march ke Washington DC dan Los Angeles pada 5 Maret. Adapun keterlibatan aktor asing yang mencoba mendukung upaya tersebut mencerminkan apa yang terjadi di 2016, ketika Rusia ikut campur dalam pemilihan presiden.

(LH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

8  +  1  =