Channel9.id-Jakarta. Facebook akan mengubah nama perusahaannya minggu depan agar lebih fokus dalam membangun metaverse, demikian sumber internal menyebutkan, dikutip dari The Verge.
Perubahaan nama itu sebetulnya akan diungkapkan langsung oleh CEO Mark Zuckerberg pada konferensi tahunan Connect di 28 Oktober mendatang. Namun, rupanya informasi ini bocor lebih cepat. Adapun perubahan merek itu akan menegaskan posisi Facebook sebagai induk dari banyak anak usaha, seperti Instagram, WhatsApp, Oculus, dan banyak lagi.
Sementara itu, menanggapi kebocoran informasi itu, juru bicara Facebook menolak berkomentar.
Untuk diketahui, Facebook sudah memiliki lebih dari 10.000 karyawan untuk membangun perangkat keras, seperti kacamata AR—yang diyakini Mark Zuckerberg akan ada di mana-mana seperti smartphone. Pada Juli, CEO Facebook itu mengatakan kepada The Verge, “dalam beberapa tahun ke depan, kami akan secara efektif bertransisi dari perusahaan media sosial menjadi perusahaan metaverse.”
Adapun perubahan citra juga bisa memisahkan pekerjaan masa depan yang jadi fokus Zuckerberg, dari platform media sosialnya yang saat ini beroperasi namun diawasi secara ketat.
The Verge melaporkan bahwa perubahan nama Facebook merupakan rahasia yang dijaga ketat dan tak diketahui secara luas, bahkan di kalangan pemimpin senior.
Untuk diketahui, Facebook memberi fokus lebih besar pada teknologi generasi berikutnya. Musim panas yang lalu, mereka membentuk tim metaverse khusus. Kemudian, baru-baru ini, diumumkan bahwa kepala AR dan VR, Andrew Bosworth, akan dipromosikan menjadi chief technology officer. Selanjutnya, beberapa hari lalu, Facebook mengumumkan rencana untuk mempekerjakan 10.000 karyawan lagi untuk bekerja di metaverse di Eropa.
“Metaverse akan menjadi fokus besar, dan saya pikir ini hanya akan menjadi bagian besar dari bab berikutnya bagaimana internet berkembang setelah internet seluler,” kata Zuckerberg. “Dan saya pikir ini akan menjadi babak besar berikutnya untuk perusahaan kami juga.”
Hal yang menjadi soal ialah, sementara Facebook mempromosikan gagasan metaverse, ini bukanlah konsep yang dipahami secara luas. Adapun istilah “metaverse” awalnya diciptakan oleh novelis fiksi ilmiah Neal Stephenson, untuk menggambarkan dunia virtual di mana orang-orang melarikan diri dari dunia nyata dystopian. kini, istilah tersebut diadopsi oleh salah satu perusahaan terbesar dan paling kontroversial di dunia—yang mana mereka juga harus menjelaskan mengapa dunia virtualnya sendiri layak untuk dijelajahi.
Sebagai informasi, Facebook bukanlah satu-satunya perusahaan yang mengubah nama. Pada 2015, Google mereorganisasi total di bawah perusahaan induk bernama Alphabet. Usaha ini menjadi sinyal bahwa mereka bukan sekadar mesin pencari, tetapi lebih luas lagi, seperti membuat mobil tanpa pengemudi dan teknologi kesehatan. Selain itu, pada 2016, Snapchat berganti nama menjadi Snap Inc., dan di tahun yang sama perusahaan menyebut dirinya sebagai “perusahaan kamera” dan memulai merilis kacamata kamera Spectacles.
(LH)