Nasional

Fadli Zon Berharap Pemerintah Buka Data Corona Bukan Orientasi Bantuan IMF

Channel9.id-Jakarta. Total ada 19 kasus positif virus Corona (COVID-19) di Indonesia. Anggota DPR RI Fadli Zon berharap keterbukaan informasi soal virus Corona itu bukan karena pemerintah ingin mendapatkan paket bantuan senilai US$ 50 miliar atau setara Rp 700 triliun (kurs Rp 14.000) dari IMF.

Fadli Zon awalnya mengaku sudah meminta pemerintah untuk terbuka mengenai virus Corona. Dia mengatakan keterbukaan informasi itu sekaligus membuktikan bahwa pemerintah telah berupaya meminimalisir penyebaran virus tersebut.

“Kita memang selama ini kan mendorong supaya ada transparansi dalam kasus-kasus seperti Corona virus, COVID ini, karena ini kita ingin mengatasi masalah kan, bukan membuat masalah baru,” kata Fadli kepada wartawan, Senin (9/3).

“Cara mengatasi masalah dalam persoalan outbreak dari COVID ini adalah dengan kejujuran, keterbukaan, supaya tidak menyebar dan ada containment, containment itu membendung, dan kemudian diusahakan untuk disembuhkan dan tidak menyebar,” imbuhnya.

Fadli menilai sistem mitigasi pemerintah terhadap virus Corona lemah. Bahkan, menurut Waketum Partai Gerindra itu, kesan yang muncul di publik justru pemerintah menutupi persoalan virus Corona ini.

“Dan tidak hanya masyarakat internasional, masyarakat dalam negeri pun banyak yang terkesan bahwa itu banyak yang disembunyikan, sehingga wajar misalnya kalau ada pandangan yang menganggap bahwa berita tentang adanya pengucuran anggaran atau bantuan dari IMF itu menjadi salah satu motif (pemerintah membuka informasi soal virus Corona),” sebut Fadli.

Barulah kemudian Fadli berharap keterbukaan informasi perihal virus Corona bukan karena pemerintah ingin mendapatkan bantuan dari IMF. Kalau itu yang terjadi, sebut dia, berarti pemerintah tidak siap mengatasi penyebaran virus Corona.

“Juga saya kira, kalau itu bantuan dari IMF, jangan lah orientasi dan motivasinya (membuka data soal virus Corona) karena itu (bantuan IMF). Itu menunjukkan lagi… kalau misalnya hanya karena itu, ya, itu kan artinya sebagai negara kita ini tidak siap. Kita mengorbankan hak rakyat untuk mendapatkan kesehatan dan proteksi terhadap masalah wabah ini,” tutur Fadli.

(virdika rizky utama)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

46  +    =  53