Channel9.id-Jakarta. Sebuah film tak hanya hiburan semata, tapi juga bisa menyampaikan pesan tentang keteladanan ayah. Demikian dengan film ‘Panggil Aku Ayah’ yang siap tayang di bioskop pada 30 Juli 2025 mendatang untuk mendukung salah satu program Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN yakni Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI).
Film tersebut mengisahkan tentang arti keluarga lewat komedi dua penagih utang dan perjuangan hidup seorang gadis kecil yang berhasil mengubah hidup mereka. Tim Produser film ‘Panggil Aku Ayah’ Anggia Kharisma menyampaikan, film tersebut sangat berkaitan dengan program.
Kemendukbangga/BKKBN sekaligus menjadi respons atas gerakan ayah mengantar sekolah untuk mendukung pengasuhan setara dalam keluarga.
“Gerakan ayah mengantar anak di hari pertama sekolah pada 14 Juli lalu cukup viral karena sebagian orang menggunakan penggalan-penggalan video dari trailer film ini,” tuturnya, Jumat (26/7/2025).
Menanggapi hal tersebut, Mendukbangga/Kepala BKKBN Wihaji mengatakan akan mengatur jadwal untuk menghadiri gala premiere film tersebut, serta mengajak jajaran hingga tenaga lapangan untuk nonton bersama.
“Film tersebut sangat berkaitan dengan keluarga, salah satunya dengan program GATI, yang merupakan gerakan optimalisasi peran ayah untuk menjawab fenomena kurang hadirnya peran ayah (fatherless),” kata Wihaji.
GATI juga memiliki beberapa program terkait yang dapat meningkatkan peran ayah dalam keluarga, di antaranya konseling pranikah, menikah, ketika pasangan menentukan akan memiliki anak, serta konsorsium komunitas ayah teladan.
Sementara itu, Tim Promosi Film dari CJ Entertainment and Merchandising, Iqbal, mengemukakan pihaknya telah memproduksi film-film yang terkait dengan keluarga, mulai dari Keluarga Cemara (2019), Nuansa The Movie (2021), Musikal Keluarga Cemara (2024), hingga animasi Jumbo (2025).
“Bisa dilihat bahwa kami sangat fokus pada anak dan keluarga. Untuk film Panggil Aku Ayah, lebih khusus kepada ayah dan secara general kepada keluarga utuh,” katanya.
Kontributor: Akhmad Sekhu
