Gadis Kelas 6 Tembak Seorang Wali dan Dua Temannya
Internasional

Gadis Kelas 6 Tembak Seorang Wali dan Dua Temannya

Channel9.id-Idaho. Seorang gadis kelas enam menembak dua temannya dan juga seorang wali kelas di Idaho pada hari Kamis (6/5/2021). Aksinya berhasil dihentikan oleh seorang guru, ungkap pihak otoritas.

Sherif daerah Jefferson, Steve Anderson mengatakan gadis itu menembak beberapa kali di dalam dan di luar SMP Rigby di kota kecil Rigby, terletak sekitar 152 km dari barat daya taman nasional Yellowstone.

Gadis itu tinggal di dekat air terjun Idaho, kata Anderson. Pihak otoritas tidak merilis siapa nama gadis tersebut dan masih belum jelas penyebab dia melakukan aksi penembakan itu.

Baca juga : Pangeran Rumania Dituduh Membunuh Beruang Terbesar di Eropa

Tiga korban yang tertembak itu saat ini sedang dalam kondisi kritis namun kondisinya kian membaik.

Dr Michael Lemon, direktur trauma medis di pusat medis daerah Idaho Timur, mengatakan wali yang terluka itu sudah dirawat dan sudah dipulangkan. Ia mengatakan wali itu mengalami luka di bagian lengannya.

Dua siswa yang mengalami luka sedang dirawat di rumah sakit semalaman dan salah satunya dikabarkan harus menjalani operasi, tambah Lemon. Namun kedua siswa itu dalam kondisi yang cukup stabil. Salah satu siswa mengalami luka tembak di kedua lengannya, ujar Lemon.

Pada saat kejadian, polisi menerima laporan sekitar pukul 09:15 pagi dan mereka mendengar suara tembakan. Petugas keamanan langsung dikerahkan dan murid-murid di evakuasi ke SMA terdekat untuk bertemu dengan orang tuanya.

“Hari ini adalah hari terburuk bagi kami semua,” kata pengawas distrik sekolah Jefferson, Chad Martin, pasca kejadian.

Martin mengatakan sekolah-sekolah di distrik untuk sementara ini harus ditutup agar anak-anak bisa lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarganya.

“Doa saya untuk kalian semua yang terlibat dengan kejadian menyedihkan ini,” kata Brad Little, Gubernur Idaho, pada pernyataannya. “Rasa terima kasih saya ucapkan untuk petugas keamanan kita dan juga para guru-guru sekolah atas upayanya dalam mengatasi masalah ini,” tambahnya.

Sekolah itu langsung diamankan dengan garis polisi, dan kepolisian langsung mengolah TKP. Para penyelidik juga menginterview para saksi.

“Saya dan teman-teman saya sedang belajar di kelas, lalu tiba-tiba ada dua suara tembakan yang keras. Lalu ada juga suara orang berteriak,” kata Yandel Rodriguez, siswa disana yang masih berusia 12 tahun. “Guru kami langsung keluar dan dia melihat sudah ada darah berceceran,” tambahnya.

(RAG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

59  +    =  65