Gedangkoe, Keripik Pisang 3 Rasa Karya Santriwati Pesantren Azidan Probolinggo
Lifestyle & Sport

Gedangkoe, Keripik Pisang 3 Rasa Karya Santriwati Pesantren

Channel9.id-Probolinggo. Pondok Pesantren Azidan Barokatu Zainil Hasan berdiri sejak tahun 2009 beralamat di Kelurahan/Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo. Di pesantren ini, terdapat lembaga formal dari PAUD hingga Madrasah Aliyah (MA) yang setara SMA. Seluruhnya merupakan penyelengara lembaga inklusi , artinya siap menerima siswa ABK ( Anak berkebutuhan khusus ) sesuai dengan kriteria di lembaga

Di pesantren ini santri tak hanya mengaji kitab dan hafalan/tahfid Qur’an. Mereka selain bersekolah formal, juga dibekali keterampilan usaha.

Mengisi waktu di kala pandemi COVID-19, di sela-sela belajar agama para santri membuat keripik pisang yang di beri nama GedangKoe. Keripik ini di buat secara bergotong royong , Selain rasanya yang menggugah selera, kemasannya pun menarik dan pastinya berbeda dari keripik pisang lainnya.

Baca juga : Manfaat Masker Pisang Bagi Kesehatan Rambut

Hasil olahan santriwati yang dijual dengan harga Rp 10 ribu itu memiliki 3 rasa. Yakni rasa cokelat, melon dan strawberry. Kemasannya juga menarik dan terjaga kualitas kebersihannya. Kemudian kandungan gizi dan vitamin dari keripik pisang ini juga sudah diukur dan aman dikonsumsi segala usia.

“Prakarya santriwati di saat pandemi COVID-19 dan di sela selesai belajar, kita beri ilmu kewirausahaan dengan membuat keripik pisang rasa-rasa. Agar nanti setelah lulus siap dengan tantangan persaingan perekonomian saat ini. Dan bisa menjadi modal untuk bisa membuka usaha kuliner, di saat sudah kembali ke masyarakat,” ujar Pengasuh Ponpes Azidan, Hj Diah Retno, Sabtu (6/3/21).

Cara membuat keripik pisang Gedang Koe cukup gampang dan sederhana. Pisang jenis nangka yang belum matang dikupas terlebih dulu kulitnya, dan diiris tipis-tipis. Lalu direndam di air matang selama 30 menit sampai 1 jam agar tidak keras.

Lalu mulai diberi bumbu, seperti rasa cokelat, strawberry dan melon. Setelah bumbu meresap baru pisang digoreng hingga matang.

Setelah keripik pisang betul-betul kering, baru dimasukkan ke plastik kemasan dan ditimbang sesuai ukuran dan berat per kemasan, yang sudah didesain oleh santriwati, agar tidak kalah bersaing dengan keripik pisang produksi pabrikan.

“Kita kemas sebaik mungkin dan cantik keripik pisang Gedang Koe hasil santriwati, agar tidak kalah bersaing dengan keripik pisang produksi pabrikan, dan home industry dari daerah lain. Dan alhamdulillah keripik karya santriwati laku di pasar, kafe dan minimarket. Bahkan banyak pembeli memesan secara online baik dari dalam kota maupun luar kota,” jelas Diah.

Ponpes Azidan merupakan salah satu pesantren peserta program One Pesantren One Product atau OPOP dari Pemprov Jatim. Program ini mendorong setiap pesantren memiliki minimal satu produk unggulan.

OPOP ditujukan untuk memberikan peningkatan kesejahteraan dan ekonomi masyarakat berbasis pondok pesantren melalui tiga pilar. Yakni pemberdayaan santri (santripreneur), pesantreneneur, dan masyarakat alumni pesantren (sociopreneur).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

7  +  2  =