Channel9.id-Jakarta. Hoaks dan disinformasi tengah mengancam generasi muda di Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Dedy Permadi.
Dedy memaparkan, berdasarkan data analisis UNICEF 2021 yang merujuk pada studi di Jerman di 2020, didapati bahwa 76% dari sekitar 2.000-an anak berusia 14-24 tahun terpapar misinformasi dan disinformasi sekali seminggu.
Survei UNICEF lainnya terhadap 10 negara di 2019 pun mendapati bahwa 75% dari 14 ribu lebih anak muda yang disurvei mengaku tak bisa memastikan kebenaran informasi yang diterima.
Laporan yang sama juga mendapati bahwa penyebaran misinformasi atau disinformasi yang dilakukan oleh mahasiswa di Indonesia berangkat dari motivasi untuk menyenangkan diri sendiri atau tanpa alasan tertentu.
“Kondisi tersebut tentu harus menjadi perhatian bersama. Tentu kita tak ingin generasi muda kita untuk terus diancam hoaks dan disinformasi, bahkan turut menyebarkan hoaks dan disinformasi,” tutur Dedy, dikutip dari keterangan tertulis, belum lama ini.
“Perlu perhatian dan kerja sama seluruh pihak agar anak-anak cerdas menyikapi dan terbebas dari paparan hoaks,” tutur Dedy, melalui keterangan tertulis, Jumat (26/11).
Ia melanjutkan bahwa penyebaran hoaks kerap ditemukan di berbagai media sosial. Pihaknya, kata dia, telah mengidentifikasi ribuan hoaks dan disinformasi sejak Januari 2020 hingga 25 November 2021. “Ada 1999 isu hoaks Covid-19 pada 5.162 unggahan media sosial, dengan persebaran terbanyak pada platform Facebook sejumlah 4.463 unggahan,” katanya.
Dari total hoaks dan disinformasi itu, pemutusan akses telah dilakukan terhadap 5.031 unggahan tersebut, sementara sisanya masih ditindaklanjuti.
Dedy mengatakan, khusus hoaks vaksinasi, ada 395 isu hoaks dari 2.449 unggahan media sosial. Hoaks ini paling banyak didapati di Facebook, dengan 2.257 unggahan. Akses terhadap 2.449 unggahan ini sudah diputus.
Kemudian, khusus hoaks tentang PPKM, ditemukan sebanyak 48 isu dari 1.194 unggahan media sosial, dengan persebaran terbanyak di Facebook dengan 1.176 unggahan. “Pemutusan akses dilakukan terhadap 1.038 unggahan dan 156 unggahan lainnya sedang ditindaklanjuti,” sambung Dedy.
Lebih lanjut, Dedy mengatakan bahwa pertambahan isu hoaks dan sebaran konten hoaks di sosial media minggu ini tak melebihi angka di minggu lalu.
“Secara keseluruhan, di minggu ini terdapat total 13 pertambahan isu di 82 unggahan hoaks Covid 19, vaksinasi Covid-19, serta PPKM. Di mana di minggu lalu terdapat total 16 pertambahan isu di 86 unggahan hoaks,” jelas dia.
(LH)