Channel9.id – Jakarta. Partai Gerindra meminta pemerintah melakukan operasi pasar untuk menekan kenaikan harga pokok pada Ramadan 2022.
Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani menanggapi sejumlah barang kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan, termasuk bensin dan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) jelang bulan Ramadan.
Muzani juga menyampaikan, sektor pasar harus dipenuhi produk-produk yang dihasilkan dari para petani lokal.
Baca juga: Gerindra Aceh Ingin Prabowo Maju Pilpres.2024, Ahmad Muzani: Cinta Beliau Kepada Bangsa Sangat Besar
“Bangsa ini harus memanfaatkan keterampilan para petani, sumber-sumber makanan yang dihasilkan para petani, mulai dari beras, sayur-mayur, hingga buah, harus bisa menjadi keberkahan bagi makanan sehari-hari,” ujar Muzani dalam keterangannya di Jakarta, Jumat 1 April.
Dia berharap masyarakat bersabar dalam menghadapi persoalan kenaikan harga-harga bahan pokok sehingga semangat dan keimanan umat Islam dalam menjalankan ibadah puasa tidak terganggu.
Di satu sisi kenaikan harga-harga barang kebutuhan pokok merupakan tanda atau dampak dari bangkitnya ekonomi masyarakat pascapandemi. Namun, di sisi lain dampak dari perang antara Rusia dan Ukraina.
“Beban pengeluaran dari kenaikan itu tentu saja berat dan ini dapat mengganggu kekhusyukan dalam menjalankan ibadah puasa karena ekonomi belum sepenuhnya pulih. Akan tetapi, kami percaya kesabaran dalam menghadapi persoalan ini, termasuk ekonomi, tidak akan mengganggu dalam menjalankan ibadah puasa,” katanya, mengutip Antara.
Wakil Ketua MPR itu berharap masyarakat bisa menjaga kerukunan antarumat beragama dengan mengedepankan nilai-nilai toleransi dalam bersosialisasi di setiap lapisan masyarakat.
Hal itu merupakan kunci bagi kekuatan Indonesia dalam menjaga keutuhan NKRI karena Indonesia adalah negara besar sehingga toleransi antarumat beragama telah menjadi keniscayaan dalam berbangsa dan bernegara sejak dahulu hingga sekarang.
“Keberagaman sudah menjadi budaya yang mengakar bagi Indonesia. Apabila pada bulan suci Ramadan bisa menjalaninya dengan kekhusyukan, itu telah menjadi bukti Indonesia telah menjadi bangsa yang toleran,” imbuhnya.
HY