Channel9.id-Jakarta. Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengungkapkan Gini Rasio DKI Jakarta pada 2019 sebesar 0,391 mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan 2018 yakni sebesar 0,390.
Meskipun meningkat relatif kecil, Tito menyebut hal ini mengindikasikan distribusi pengeluaran penduduk pada periode tersebut memburuk.
“Dalam konstelasi wilayah Jawa Bali, Gini Rasio Provinsi DKI Jakarta merupakan peringkat tertinggi ketiga dan masih berada di atas rata-rata nasional,” kata Tito saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021, Kamis (23/04).
Ia mengatakan, Gini Rasio DKI Jakarta bahkan melampau Gini Rasio nasional yang berada di angka 0,38.
“Jadi angka nasional 0,38, makin rendah Gini rasio menunjukkan gap antara kaya dan miskin ini makin rendah, sementara DKI 0.391 di atas nasional,” ujar Tito.
“Artinya ada gap yang sedikit dibanding tahun sebelumnya, itu terjadi kenaikan antara kaya dan miskin, pendapatan masyarakat. Tapi dibanding dengan provinsi lain, Gini rasio masih menempati angka 3 besar, (Yogyakarta, Jawa Barat, dan DKI Jakarta). Ini artinya bad news, artinya gap sekali, pendapatan antara yang kaya dan miskin ini lebih lebar dibanding nasional,” sambungnya.
Tito juga meminta karakteristik berupa tantangan dan potensi yang dimiliki Provinsi DKI Jakarta ini dapat diatasi.
“Dimaksimalkan untuk rencana pembangunan satu tahun ke depan, termasuk mempertimbangkan penanganan dan penyebaran Covid-19 di wilayahnya,”pungkasnya.