Channel9.id – Jakarta. Pasca penetapan 4 tersangka petinggi ACT, Bareskrim Polri berlanjut mengusut perusahaan-perusahaan yang memutar uang donasi umat menjadi investasi demi meraih keuntungan oleh para petinggi ACT.
Salah satu perusahan yang terafiliasi dengan Yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT) adalah Global Wakaf Corporation (GWC). GWC itu mengelola dana wakaf yang kemudian dikembangkan dalam bentuk investasi demi pengembangan bisnis.
Tahun 2022 GWC mengembangkan investasi bisnis di bidang produksi pakan ternak di wilayah NTB. GWC-ACT meluncurkan progran feed mill atau pabrik pakan ternak bernama Rintam Feed berlokasi di Desa Lelede, Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat, NTB. Peluncurannya bersama pembukaan InovTex Expo 2022 dari BRIDA NTB, Jumat (18/3/2022). Target produksi pertahun pabrik pakan tenak ini sebesar 1000 ton dalam sebulan.
Baca juga: 10 Perusahaan Cangkang ACT Sedang Didalami Polri
Selain itu, GWC juga mengembangkan UMKM. Global Wakaf-ACT terus menguatkan peranĀ UMKMĀ dengan berbagai program wakaf yang bersifat produktif. Wakaf Modal untuk UMKM (WM UMKM), Gerobak Wakaf, dan pembinaan UMKM menjadi program yang terus digulirkan.
GWC pun mengembangkan wakaf produktif. GWC dasarnya merupakan holding company yang mengelola aset produktif. Wakaf produktif itu termasuk wakaf tunai atau aset lain, khusus saham perusahaan diwakafkan. Portofolio yang dikelola mayoritas di bidang properti. Skemanya terdiri dari GWC chil inmodal wakaf kedalam perusahaan tersebut, ada pula GWC menerima wakaf dalam bentuk saham dari wakif (pemberi wakaf), atau dua-duanya.
GWC kemudian menginvestasi di tiga proyek dominan yaitu Global wakaf tower (office tower 17 lantai) di daerah Kuningan Jakarta, apartemen Cordoba di Semarang dan PT Hydro Perdana Retailindo (pengembangan bidang retail dan operstor distribution centre) Selain itu ada 12 perusahaan lainnya.
Investasi di pengembangan properti yaitu pembangunan apartemen Cordoba Edupark. Apartemen ini dibangun di lahan seluas 4.697 meter persegi di kawasan Semarang. Investasinya mencapai Rp 250 miliar. Hingga tahun 2018 penjualan unit apartemen Cordoba Edupark ini sudah mencapai 30 persen. Dalam pembangunan apartemen Cordoba Edupark tersebut GWC menggandeng PT Cipta Pilar Persada
Dari hasil pemeriksaan Dittipideksus Bareskrim Polri ditemukan ada 10 perusahaan yang diduga sebagai perusahaan cangkang. Perusahaan cangkang ini diduga sebagai perusahaan untuk money loundring. Diantara 10 perusahaan Itu adalah PT Global Wakaf Corporation.
Data yang ditemukan penyidik dana ACT yang berasal dari CSR Korban Kecelakaan Lion Air JT sebesar Rp 34 miliar dari total Rp 138 miliar, digunakan tidak sesuai peruntukannya.
Disampaikan Wakil Direktur Dittipideksus Bareskrim Polri, Kombes Hefni Assegaf, Senin (25/7/2022), dari hasil penyidikan Bareskrim Polri, ada dana sebesar Rp 2,8 miliaar digunakan untuk program feed food, pengadaan armada truk Rp 2 miliar, pembangunan pesantren Peradaban di Tasikmalaya kurang lebih Rp 8,7 miliar, untuk koperasi Syariah 212 kurang lebih Rp 10 miliar, dana talangan CPJun Rp 3 miliar. Selanjutnya untuk dana talangan PT MBGS kurang lebih Rp7,8 miliar. Total seluruhnya Rp34.573.069.200.
Diduga Global Wakaf Coorporation (GWC) juga menerima aliran dana dari donasi CSR Boeing untuk pengembangan feed mill (feed food) atau pakan ternak di NTB. Polri perlu juga membongkar kegiatan bisnis dan investasi yang dilakukan Global Wakaf Corporation. Selain ada dugaan dana CSR Boeing mengalir ke GWC, sebagai salah satu perusahaan cangkang ACT, patut diduga kuat GWC jadi tempat pencucian uang yayasan ACT.