Channel9.id-Jakarta. Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) secara resmi melaporkan Ustaz Abdul Somad (UAS) terkait video yang beredar di media sosial, ke Bareskrim Mabes Polri.
“Jadi, kedatangan kami untuk melaporkan. Sehingga, pihak kepolisian dengan cepat bisa kemudian mengantisipasi, mencegah, lalu kemudian memanggil Ustaz Abdul Somad untuk menjelaskan secara hukum,” kata Ketua Umum Pengurus Pusat GMKI Korneles Jalanjinjinay di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (19/8).
Selain melaporkan UAS, ia membawa sejumlah barang bukti seperti dokumen dan video. “Ada berkas berkas yang kami sudah siapkan. Semua ada, videonya sudah di flashdisk, kemudian ada dokumen-dokumen lainnya, kemudian kita sudah sinopsis kita sudah rekam semuanya,” ujarnya.
Korneles menilai, pernyataan UAS dalam ceramah tersebut telah menghina simbol salib. Ia menjelaskan, pelaporan UAS bukan ingin mengomparasikan dengan berbagai kasus-kasus yang sudah pernah terjadi terkait penghinaan terhadap simbol agama. Melainkan demi menenangkan ketertiban publik.
“Ini karena dasarnya konstitusional. Mahkamah Konstitusi (MK) juga sudah memutuskan menghargai dan menghormati setiap agama masing-masing. Jadi titik beratnya di sini,” kata Korneles
Korneles menerangkan, pada Sabtu (17/8) lalu, pihaknya telah menonton langsung video tersebut di Sekretariat Pengurus Pusat GMKI, di Salemba, Jakarta Pusat. Usai menonton, pihaknya kemudian memutuskan melaporkan UAS pada hari ini ke Bareskrim Polri.
Ketika ditanya awak media, apakah ada rencana GMKI akan bertemu dengan UAS, Korneles mengiyakan. Hal itu bisa saja terjadi, namun proses hukum tetap harus berjalan.
“Apa mau ketemu, berdamai, dan lain-lain, tapi proses ini harus berjalan secara hukum, supaya ada efek Jera bagi yang lain ke depan untuk tidak seperti ini lagi,” ujar dia.
Baru-baru ini, tersebar di media sosial video ceramah Ustaz Abdul Somad (UAS) yang menjawab pertanyaan jemaah pengajian tentang salib viral di media sosial. Dalam potongan video viral yang dimaksud, Ustaz Abdul Somad awalnya membacakan pertanyaan dari jemaah yang tertulis di secarik kertas. “Apa sebabnya, Ustaz, kalau saya menengok salib, menggigil hati saya? Setan,” kata UAS, membaca pertanyaan dan memberi jawaban satu kata yang mengawali penjelasannya.
UAS pun telah mengklarifikasi pernyataannya dalam ceramah di salah satu masjid di Pekanbaru, Riau, tiga tahun lalu. Ia mengatakan, ceramah tersebut untuk kalangan intern, bukan di tempat terbuka seperti stadion. UAS mengaku heran, mengapa ceramahnya baru dipersoalkan sekarang.
UAS sendiri saat ini tengah melanjutkan pendidikannya di Sudan selama enam bulan. Ia meninggalkan tanah air sejak awal Juli 2019 lalu.