Channel9.id-Jakarta. Google Jigsaw sedang mengembangkan alat yang akan membantu situs web kecil mendeteksi dan menghapus konten terorisme, lapor Engadget. Pengembangan ini dilakukan dengan bantuan Tech Against Terrorism, yang didukung Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Alat itu akan memudahkan tim moderasi untuk menangani konten ilegal. Dalam hal ini, Google mendapat mantuan juga dari Global Internet Forum to Counter Terrorism (didirikan oleh Google, Meta, Microsoft dan Twitter), yang menawarkan database lintas layanan item teroris. Dua situs akan dilibatkan untuk uji coba pada akhir tahun ini.
Seperti utilitas open source Meta, alat Google itu ditujukan untuk membantu situs yang tak bisa mengembangkan algoritme deteksi AI atau mempekerjakan staf moderasi yang besar. Ini begitu penting mengingat Undang-Undang Layanan Digital Uni Eropa dan RUU Keamanan Daring Inggris Raya mengharuskan operator situs menarik konten terorisme.
Google dan Tech Against Terrorism merasa diperlukan untuk melawan aktivitas teroris online. Terorisme dan penyebar misinformasi sering kali beralih ke situs yang lebih kecial, dan kerap tak bisa mengawasi penggunanya secara mumpuni. Adapun proyek Google diharapkan menyulitkan teroris dalam mencari tempat aman.
Meski begitu, alat itu tentunya punya batasan. Beberapa platform sosial enggan memoderasi konten, kendatipun operator toko aplikasi mengatakan platform tersebut telah memicu kekerasan. Alat Google tak akan berguna di situs yang tak menginginkannya. Pun tak akan menghentikan teroris untuk berbagi konten melalui layanan perpesanan yang dienkripsi dengan baik atau Web Gelap, di mana penyedia tak bisa mengintai lalu lintas data.