Ilustrasi
Ekbis

Gubernur Bank Indonesia: Cadangan Devisa Cukup untuk Stabilisasi Rupiah

Channel9.id-Jakarta. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memastikan jumlah cadangan devisa yang ada saat ini cukup untuk mengawal stabilisasi nilai tukar rupiah. “Kami pastikan jumlah cadangan devisa yang kami miliki lebih dari cukup,” kata Perry, Kamis, 26 Maret 2020.

Menurut Perry, tekanan tekanan nilai tukar akibat wabah virus corona (Covid-19) cukup besar pada pekan lalu. Tekanan kepada nilai rupiah berimbas kepada penurunan cadangan devisa.

Perry mengakui bahwa terjadinya tekanan terhadap nilai tukar pada dua pekan belakangan membuat cadangan devisa menurun tapi masih cukup untuk triple intervention baik di DNDF, pembelian surat berharga negara (SBN) di pasar spot, serta intervensi di pasar valas.

“Itu cukup untuk bagaimana mendukung upaya-upaya kami dalam menstabilkan nilai tukar rupiah termasuk triple intervention, baik di spot, DNDF, maupun pembelian SBN di pasar sekunder,” kata Perry.

Tak hanya itu, Perry mengatakan pihaknya juga memiliki fasilitas currency swap secara bilateral bersama sejumlah bank sentral lain yang dapat mendukung cadangan devisa. “Kami juga mempunyai second line of defense yaitu bilateral swap dengan sejumlah bank sentral.”

Bank sentral sebelumnya melakukan perjanjian bilateral dengan Cina senilai US$ 30 miliar, Jepang sebesar US$ 22,7 miliar, Singapura sebanyak Sing$ 10 miliar. “Kami juga berkomunikasi dengan Bank Sentral AS untuk memperkuat kerja sama bilateral swap ini,” katanya.

Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Februari 2020 tercatat sebesar US$ 130,4 miliar lebih rendah dibandingkan posisi akhir Januari 2020 sebesar US$ 131,7 miliar.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Onny Widjanarko mengatakan posisi cadangan devisa itu setara dengan pembiayaan 7,7 bulan impor atau 7,4 bulan untuk impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

41  +    =  43