Channel9.id – Jakarta. Gubernur Bali I Wayan Koster menegaskan Bali tidak membutuhkan organisasi masyarakat (ormas) Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya.
Penolakan ini disampaikan menyusul beredarnya video deklarasi GRIB Jaya yang dipimpin oleh Hercules Rosario de Marshal, yang menyatakan eksistensinya di wilayah Bali.
“Bali tidak membutuhkan ormas macam ini,” ujar Koster melalui pesan singkat Whatapp, dikutip Senin (5/5/2025).
Menurut Koster, kehadiran Ormas di Bali tidak ada manfaatnya untuk pariwisata. Oleh karena itu ormas semacam itu tidak boleh ada di Bali.
“Apa manfaatnya,” katanya.
Penegasan ini juga sejalan dengan visi Koster dalam menjaga tatanan sosial dan budaya Bali melalui penguatan Desa Adat. Sejak diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2019 tentang Desa Adat, peran aparat keamanan tradisional seperti Pecalang semakin diperkuat.
Pada Pasal 11 ayat (1) huruf h, disebutkan secara eksplisit bahwa Desa Adat memiliki kewenangan menyelenggarakan ketertiban masyarakat melalui satuan pengamanan adat yaitu Pecalang.
Sebelumnya, foto yang menunjukkan acara pelantikan Ketua DPD GRIB Bali, Yosef Nahak, viral di media sosial. Beberapa panji tampak berjejer rapi di acara tersebut, termasuk bendera Partai Gerindra.
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Bali menyebut partai besutan Prabowo Subianto itu bersikap terbuka dalam menjalin hubungan dengan seluruh ormas di Bali asalkan menjunjung ideologi Pancasila. Namun, Gerindra Bali mengeklaim tidak terafiliasi dengan ormas GRIB Jaya.
“Terkait dengan masalah foto dan segala macam kami tidak mengetahui itu posisi tempat di mana, yang jelas Partai Gerindra tidak pernah berafiliasi dengan ormas GRIB,” kata Sekretaris DPD Gerindra Bali I Kadek Budi Prasetya alias Rambo dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (3/5/2025).
“Kami dari Gerindra menegaskan tidak pernah berafiliasi langsung dengan ormas GRIB,” lanjut Rambo.
Baca juga: Dedi Mulyadi Tanggapi Santai Ultimatum GRIB Jaya: Saya Tak Pernah Dengarkan Ancaman
HT