Hot Topic

Gus Solah: Tito Bisa Jadi Jenderal Polisi Pertama Sebagai Mendagri

Channel9.id – Jakarta.  Presiden Joko Widodo, pagi ini Rabu (23/10/19) akan mengumumkan nama-nama Anggota Kabinet Kerja II.  Dari sekian banyak nama, Jenderal Pol. HM Tito Karnavian, disebut-sebut akan menduduki jabatan sebagai Menteri Dalam Negeri.

Jika prediksi ini tidak akan berubah, maka Tito Karnavian menjadi Jenderal Polisi pertama yang menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri, kata Pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng KH. Salahuddin Wahid saat berbincang Channel9.id lewat sambungan telepon dari Tebu Ireng Jombang, Jawa Timur. 

Menurut tokoh bangsa yang disapa Gus Solah, “Sebelumnya, kalau bukan pejabat sipil, Menteri Dalam Negeri dipegang Jenderal TNI,” katanya. Akan tetapi, tentu saja Presiden Jokowi adalah orang yang paling tahu kemampuan Tito untuk tugas barunya, kata Adik kandung mantan Presiden Gus Dur ini.

Apakah Tito Karnavian cocok menduduk posisi Kementerian Dalam Negeri? Gus Solah, menyebut sebagai Jenderal Polisi Tito, sudah teruji di bidang keamanan di dalam negeri.  Hanya saja, tugas pengamanan nasional itu tugas bersama.

 “Ya Kapolri, intelejen, di bawah Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam).  Jadi penting siapa yang nanti akan ditunjuk menjadi Menko Polhukam-nya, karena Menko akan menjadi jangkar dari sektor keamanan nasional,” ujar Gus Solah.

Kelebihannya, jika kementerian di bawah Menko Polhukam ini solid, kami berharap ribut-ribut yang kemarin ramai bisa cepat selesai, tutur cucu Pendiri NU, Hadratus Syech KH Hasyim Asy’ari.

Menurut Gus Solah, tugas utama Menteri Dalam Negeri yang paling utama adalah mengkoordinasikan pemerintah daerah dengan pemerintah pusat.  Tito memiliki pengetahuan yang luas, lulusan dari tempat pendidikan terbaik dari AKPOL, perguruan tinggi di New Zealand, Inggris dan Singapura.

“Cara pandang Tito terhadap persoalan di daerah akan lebih komprehensif.  Dari pengalaman pendidikanny, ia juga termasuk orang yang bisa cepat belajar di tempat baru,” katanya.

Kelebihan lain yang akan menjadi keunggulan Tito, dari pengetahuannya yang luas Tito termasuk yang mudah melakukan komunikasi dengan jaringan yang luas sampai ke daerah, karena pengalamannya di sebagai Kapolri. 

Belakangan ini situasi sosial masyarakat juga memiliki dinamika yang tinggi.  Dengan maraknya hoax atau sebaran berita bohong di media sosial yang kerap memicu pertikaian yang kerap memicu kerusuhan antar warga di daerah seperti yang belum lama ini terjadi di Wamena, Papua.

Menurut Gus Solah pengalaman memimpin Polri akan menjadi kelebihan Tito, menangani hal-hal tersebut di daerah.  “Tito memahami betul persoalan pemberitaan media, gaya kepemimpinnanya efektif, sehingga penyelesaian masalah di daerah akan cepat tertangani,” katanya.

Walaupun memiliki banyak kelebihan yang ada pada diri Tito Karnavian, Mantan Ketua Komnas HAM ini menyebut pada masa kepemimpinan Tito dinilai terlalu keras dalam menangani aksi demonstrasi. 

Pekerjaan rumah kedua, penyelesaian kasus penyiraman penyidik KPK Novel Baswedan yang belum tuntas.  “Jika di jabatan barunya Tito mampu menunjukkan prestasi yang bagus, PR lamanya sebagai Kapolri akan lupakan orang,” kata Gus Solah. 

Edy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

42  +    =  49