Channel9.id – Jakarta. Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan pesan moral pada peringatan Isra Mi’raj untuk menjadikan Partai Golkar berpolitik secara santun.
Merespon hal itu, Pengamat politik dari Universitas Padjadjaran Firman Manan menilai pesan ‘politik yang beretika’ yang disampaikan Ketum Golkar Airlangga bisa dimaknai secara eksternal dan internal.
Secara eksternal, pesan itu bisa diartikan ditujukan untuk seluruh warga bangsa, dari para pemilih hingga para elite politik.
“Karena ini tahun politik maka konteksnya memang terkait dengan persiapan menjelang Pemilu 2024, terutama Pilpres 2024,” terang Firman.
Menurut Firman, hal itu berkaitan dengan pengalaman di dua pemilu sebelumnya yakni 2014 dan 2019 yang sarat isu politik identitas, SARA, dan sampai terjadi pembelahan ekstrem di tingkat akar rumput.
“Jadi saya pikir, satu, membaca konteksnya Pak Airlangga ya tentu bicara etika politik dalam kontestasi menjelang Pemilu 2024,” ucap Firman.
Firman mengungkapkan pesan itu juga bisa dibaca sebagai pengingat untuk kader internal Golkar agar berpolitik dengan cara-cara yang baik, santun, dan mengedepankan nilai demokrasi, dan itu tidak hanya berlaku untuk eksternal Partai Golkar.
Pesan itu bisa jadi dialamatkan untuk internal Golkar dalam menjalankan roda organisasi. “Saya pikir pesan itu juga ke internal Golkar. Bahwa secara internal, dalam berpartai itu harus menggunakan politik yang beretika,” pungkasnya.
Sebelumnya, Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa partainya akan terus mengedepankan politik yang santun dan damai. Hal ini dilakukan untuk menjaga kestabilan politik dan menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia
“Bagi kami di Golkar, hal ini diimplementasikan dengan politik yang santun, politik yang damai, politik yang di tengah. Tidak di kiri, tidak di kanan. Kami perjuangkan NKRI, perjuangkan kesejahteraan rakyat,” kata Airlangga saat menghadiri kegiatan Dzikir Akbar dan Golkar Bershalawat di Jakabaring Sport City, Palembang, Sumatra Selatan, Sabtu.