Channel9.id – Jakarta. Rektor Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Prof. Dr. Komarudin menekankan bahwa penguasaan dan praktek literasi digital harus menjadi keniscayaan bagi penguatan perguruan tinggi. Sebab, menurutnya, literasi digital di era disrupsi saat ini sangat dibutuhkan oleh bangsa Indonesia.
Hal itu disampaikan Prof. Dr. Komarudin saat menjadi pembicara Seminar Nasional dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional 2023 bertajuk ‘Peran Tenaga Pendidikan dalam Optimalisasi Ekosistem Literasi Digital’. Acara ini diselenggarakan oleh UNJ dan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI di Gedung Ki Hajar Dewantara, UNJ, Jakarta Timur, Rabu (6/12/2023).
“Penguasaan literasi digital menjadi kompetensi inti keilmuan yang harus dimiliki oleh dosen dan mahasiswa,” ujar Prof. Komarudin.
Untuk mewujudkan literasi digital tersebut, Komarudin menjabarkan berbagai kemampuan yang harus dimiliki tenaga pendidikan yang kemudian diturunkan kepada peserta didik dan mahasiswa. Dalam kaitannya dengan Merdeka Belajar, Komarudin menyampaikan siswa harus memiliki literasi dasar, seperti literasi membaca, numerasi, literasi IPA, dan literasi finansial.
Selain literasi dasar, Prof. Komarudin menyampaikan tenaga pendidik juga harus membentuk siswa agar memiliki kompetensi berupa berpikir kritis, kreatif, komunikasi, dan kolaborasi.
“Berpikir kritis saat ini sangat penting supaya kita tidak terjebak hoaks. Karena, jujur saja, di tahun politik ini banyak buzzer. Luar biasa, masing-masing memberikan sajian-sajian yang luar biasa. Kalau kita tidak kritis, maka kita bisa terjebak dan tergiring tanpa arah,” tuturnya.
Prof. Komarudin berharap, jika berbagai kemampuan itu dimiliki tenaga pendidikan, maka siswa memiliki karakter untuk menghadapi perubahan pesat literasi digital, yaitu rasa ingin tahu, inisiatif, gigih, adaptif, kepemimpinan, serta kepekaan sosial dan budaya.
Lebih lanjut, Prof. Komarudin juga melihat adanya perubahan antara konsep pembelajaran tradisional dengan digital. Sebelum menuju ke tahap pembelajaran digital, Prof. Komarudin menyampaikan peserta didik lebih banyak bersumber dari guru ataupun sumber dari manusia lainnya. Setelah memasuki tahap pembelajaran digital, siswa dapat memperoleh berbagai sumber dari mana saja. Peserta didik maupun mahasiswa dapat leluasa untuk memperoleh sumber-sumber tersebut.
“Untuk mahasiswa tentunya ini harus hati-hati, karena kalau tidak hati-hati maka plagiasi akan merajalela, karena di internet itu gampang saja kita memperoleh artikel dan sebagainya,” tegasnya.
Setelah memaparkan materinya, Komarudin secara resmi membuka kegiatan seminar nasional literasi digital ini. Turut hadir sebagai narasumber di antaranya Profesor Busan University Foreign Studies Kim Soo Il, Ketua Umum Ikapi Arys Hilman Nugraha, Karo Perencanaan dan Keuangan Perpusnas RI Joko Santoso, dan mantan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Sapta Nirwandar.
“Kami sebagai tuan rumah tentu sangat menyambut baik kegiatan seminar nasional ini karena ini pasti sangat bermanfaat bagi anak bangsa, khususnya bagi civitas UNJ,” tutup Prof. Komarudin.
IG