Hot Topic Hukum

Haikal Hassan Mimpi Bertemu Rasulullah, Pelapor: Menyesatkan!

Channel9.id-Jakarta. Pengakuan Sekjen Habib Rizieq Shihab (HRS) Center, Haikal Hassan, yang mengaku bertemu dan mendapat bisikan dari Rasulullah SAW di alam mimpi berujung dipidanakan. Husein Shihab melaporkan Haikal Hassan ke Polda Metro Jaya pada Senin (14/12/2020).

Menurut Husein Shihab, Haikal Hassan telah berbohong dengan menyebutkan bahwa keluarga laskar FPI akan didatangi Rasulullah SAW.

Husein Shihab mengatakan pernyataan Haikal Hasan itu disampaikan saat memberikan ceramah di pemakaman 6 laskar FPI yang tewas di Megamendung, Bogor, beberapa waktu lalu. Pernyataan Haikal Hassan itu diunggah dalam akun YouTube Front TV pada 9 Desember.

Baca juga: Bareskrim Polri Akan Telusuri Aliran Dana dari Rekening Haikal Hassan

Menurut Husein, pernyataan Haikal Hasan itu menyesatkan.

“Iya menyesatkan. Menyesatkan orang dengan berita bohong itu. Orang akan percaya dengan berita seperti itu. Padahal kan harus dibuktikan bener nggak omongannya Haikal,” tuturnya, Selasa (15/12/2020).

Dalam laporan resmi bernomor LP/7433/XII/YAN.25/2020/SPKT PMJ, Haikal Hassan dilaporkan atas tuduhan tindak pidana ujaran kebencian melalui ITE dan Penistaan Agama serta menyebarkan berita bohong yg dapat menimbulkan kegaduhan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat 2 UU ITE dan Pasal 156 huruf a KUHP dan/atau Pasal 14 dan Pasal 15 UU No. 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana.

Sementara itu, Ketua Umum Forum Pejuang Islam Guz Rofi’i mengatakan Haikal Hassan mempolitisasi pernyataannya soal mimpi ‘bertemu Rasulullah SAW’ untuk kepentingan diri dan kelompoknya.

“Kalau mimpi itu dipolitisir untuk kepentingan dirinya, dan kelompoknya dengan mengatakan atas nama Rasul. Padahal kita nggak tahu wajah Rasul bagaimana kan gitu. Apakah Rasulullah datang, ‘hey Haikal, saya Rasulullah, kan gitu’. Tolong begini begitu kan nggak masuk akal,” kata Gus Rofi’i.

“Jadi kami menduga ini ada dugaan dusta untuk kepentingan dia dan kelompoknya. Kalau dibiarkan terus menerus maka suatu saat nanti ada kiai entah habaib yo ngarang-ngarang lagi gitu loh. Kan kasihan umat gitu kan,” tutur Guz Rofi’i.

Menurutnya pula, seseorang yang bermimpi bertemu dengan Rasulullah pun tidak seharusnya diceritakan ke khalayak.

“Nah yang bener itu kalau kita mimpi, misalnya tuh, anggep aja bener mimpi ketemu Rasul. Kalau orang itu alim, ngerti agama, maka dia nggak cerita gitu loh. Apa sih perintahnya? Untuk kebaikan kan gitu. ‘Khoirunnas anfauhum linnas’ sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat untuk orang lain, kebaikan orang lain. Jadi nggak usah diumumkan,” tuturnya.

IG

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1  +  1  =