Channel9.id-Jakarta. Di dalam ataupun di luar rumah, Kamu tak sanggup bila berjarak dengan ponselmu. Kiranya kehadiran ponsel memang menunjang segala kepentinganmu di era digital ini, mulai dari pekerjaan hingga hiburan. Terlebih lagi di masa pandemi COVID-19 ini, di mana mobilitas sangat dibatasi sehingga teknologi digital sangat diandalkan—seperti bekerja atau belajar online dari rumah.
Namun, perlu Kamu ketahui, menatap layar ponsel dalam waktu berjam-jam bisa menimbulkan masalah pada mata. Hal ini pun sudah dibuktikan oleh sejumlah penelitian para ahli.
Nah, coba Kamu ingat-ingat lagi, berapa lama Kamu berkutik dengan ponsel dalam sehari? Bisa jadi hal ini yang membikin matamu tak nyaman dan pegal belakangan ini. Untuk memastikannya, segeralah konsultasikan ke dokter.
Selain bermasalah bagi mata, penggunaan gawai bisa berdampak negatif bagi fisik dan mental, seperti berikut ini.
1. Masalah penglihatan
Sejumlah studi telah membuktikan bahwa terlalu lama terpapar sinar biru dari gawai seperti ponsel bisa merusak retina mata. Bahkan, satu jam terpapar saja sudah bisa menyebabkan otot mata tegang dan mata kering. Kamu pun bisa terkena silinder atau rabun jauh (minus).
Untuk mengantisipasinya, Kamu disarankan menerapkan prinsip 20-20-20. Artinya, sesudah 20 menit melihat layar, pandanglah objek di jarak 20 meter selama 20 detik. Langkah ini bisa melemaskan otot mata, sekaligus menyeimbangkan kinerja mata.
2. Tubuh mudah terkena sindrom metabolik
Terlalu lama bermain gawai seperti ponsel bisa membikin lupa waktu. Bersamaan dengan itu, risiko terganggunya metabolisme juga meningkat.
Pasalnya, sebagaimana menurut sejumlah pakar kesehatan, orang-orang jadi menjalani gaya hidup asal-asalan. Misalnya, makan jadi sembarangan, kurang tidur, malas olahraga dan rentan stres. Hal ini mengarah pada munculnya sindrom metabolik seperti penyakit obesitas, diabetes dan tekanan darah tinggi.
3. Otak menyusut
Orang yang terlalu lama bermain gawai atau kecanduan cenderung tak banyak melakukan aktivitas yang melibatkan kognitif. Sehingga mereka kerap menyendiri, jarang bergaul dan lebih suka melamun. Selain itu, visualisasi atau jalan cerita akan suatu hal yang disajikan gawai, seperti gambar atau video, bisa “membunuh” imajinasi seseorang.
Hal tersebut bisa berdampak pada penurunan kinerja otak dan dalam jangka panjang, bisa menyebabkan penyusutan otak.
4. Mudah terbawa emosi
Sudah disinggung sebelumnya bahwa para pecandu gawai cenderung penyendiri, bahkan menutup diri dari kehidupan sosial. Dalam jangka panjang, hal ini membikin mereka jadi lebih gampang terbawa emosi, jadi lebih sering marah-marah dan mudah tersinggung.
Studi di jurnal Preventive Medicine Reports menunjukkan bahwa setelah satu jam menatap layar gadget, anak-anak dan remaja cenderung tidak peduli, minim kontrol diri, dan stabilitas emosi juga menurun. Hal ini bisa meningkatkan risiko kecemasan dan depresi.
Didapati pula bahwa mereka yang berusia 14 hingga 17 tahun lebih berisiko terhadap efek buruk semacam itu. Risiko yang sama juga bisa terjadi pada anak-anak dan balita yang lebih kecil, di mana mereka dua kali lebih mungkin kehilangan kesabaran.
Nah, setelah mengetahui risiko terlalu lama menggunakan ponsel, sebaiknya kontrol penggunaannya. Usahakan hanya menggunakan ponsel di saat butuh, seperti untuk kerja dan belajar. Jika memang ingin mencari hiburan melalui ponsel, sebaiknya batasi waktu penggunannya. Jangan lupa pula menerapkan prinsip 20-20-20
Jika Kamu punya masalah pada mata, segera periksakan diri ke dokter.
(LH)