Hancur Lebur Diguncang Gempa, Turki Butuh Waktu Lama Untuk Pulih
Internasional

Hancur Lebur Diguncang Gempa, Turki Butuh Waktu Lama Untuk Pulih

Channel9.id-Jakarta. Setelah 10 hari Turki dan Suriah diguncang oleh gempa dahsyat yang menghancurkan ribuan gedung dan menewaskan ratusan ribu orang lainnya, operasi penyelamatan mulai mereda dan kini fokus pemerintah beralih ke usaha pemulihan, Jumat (17/2).

Bencana yang kini disebut sebagai “bencana terburuk pada abad ini”, gempa tersebut kini telah menelan korban jiwa sebanyak 42,000, dan diprediksi angka tersebut akan terus naik. Gempa kuat ini juga mencatat ada 3,858 gempa susulan setelahnya. Badan Manajemen Bencana dan Darurat Turki (AFAD) mengungkapkan bahwa ada 50,576 bangunan roboh atau mengalami kerusakan parah.

Baca juga: Korban Gempa Turki-Suriah Tembus 20.000 Jiwa

Eyup Muhcu, presiden Persatuan Insinyur dan Arsitek Turki (TMOBB), mengatakan kalau butuh waktu yang cukup panjang untuk membersihkan puing-puing bangunan yang hancur.

Ia menambahkan “Bangunan yang mengalami kerusakan parah harus dirobohkan,” ujarnya kepada wartawan Al Jazeera. “Sulit untuk menentukan secara pasti kita butuh waktu berapa lama karena ada 10 provinsi yang terdampak. Ini semua tergantung dengan kemampuan, organisasi, dan koordinasi dari otoritas publik,” lanjutnnya.

Pihak otoritas sejauh ini telah menginspeksi lebih dari 387,000 bangunan, namun menurut Muchu, beberapa bangunan sulit dijangkau karena saking parahnya kerusakan yang dialami.

“Institusi umum dan kementerian kaget dengan bencana ini,” ujarnya. “Inilah mengapa upaya penyelamatan baru jalan beberapa hari setelahnya. Tim relawan saat itu tidak diizinkan untuk boleh langsung masuk ke lokasi dan koordinasi baru berjalan empat atau lima hari setelah gempa,” jelasnya.

Presiden Recep Tayyip Erdogan pun juga mengakui kelalaian pemerintahnya dalam merespon gempa dan berdalih bahwa bencana seperti itu “tak mungkin bisa diantisipasi”.

Pemerintah Turki mengungkapkan lebih dari 13,5 juta terdampak oleh gempa tersebut dan Erdogan mengatakan kalau negara akan menanggung biaya pembangunan ulang gedung-gedung yang roboh.

(RAG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

8  +  1  =