Entertainment

Hanung Bramantyo Berharap Film ‘Tuhan Izinkan Aku Berdosa’ Jadi Pengingat Masyarakat untuk Berpikir Kritis

Channel9.id-Jakarta. Sebuah film tak hanya hiburan semata, tapi juga menyampaikan pesan penting bagi pembuatnya. Begitu juga dengan film ‘Tuhan Izinkan Aku Berdosa’ yang disutradarai Hanung Bramantyo dengan pemain Aghniny Haque, Donny Damara, Keanu AGL, hingga Nikita Mirzani. Sebuah film yang menyoroti fenomena sosial sekelompok orang yang menjadikan agama sebagai topeng agar tampak alim.

Film ‘Tuhan Izinkan Aku Berdosa’ diadaptasi dari novel fenomenal Tuhan Izinkan Aku Menjadi Pelacur karya Muhidin M. Dahlan yang kali pertama dicetak pada 2003. Hanung Bramantyo kali pertama membaca novel ini pada 2003 dan langsung jatuh cinta.

“Novel itu sudah saya baca lama, tahun 2003 atau 2004. Kebetulan penulisnya sama-sama satu payung dengan saya di Muhammadiyah,” kata Hanung Bramantyo kepada wartawan beberapa waktu yang lalu.

Lebih lanjut, lelaki kelahiran Yogyakarta 1 Oktober 1975 ini lantas terkenang fenomena sosial pada tahun itu. “Situasinya pada saat itu keras sekali, pada 2002 dan 2003, karena di masa pemerintahan itu, kelompok-kelompok yang mengatasnamakan agama sering diberi tempat sehingga mereka bisa melakukan apapun,” Hanung Bramantyo mengulas.

Hanung mencontohkan insiden organisasi keagamaan membubarkan diskusi buku di kampus-kampus, menyetop pemutaran film, dan lain-lain. Tindakan itu seolah dibiarkan. Setelah mengendap menahun, keinginan memfilmkan novel ini menguat lagi di benak Hanung Bramantyo.

“Kemudian, terbersit lagi setelah melihat kasus yang terjadi di beberapa pesantren dan kelompok kajian. Tentu saja ini tidak mengerucut pada agama tertentu. Karya ini ditujukan untuk itu,” bebernya.

Selain sebagai cermin sosial, Hanung Bramantyo berharap film ‘Tuhan Izinkan Aku Berdosa’ jadi pengingat bagi masyarakat untuk berpikir kritis sekaligus melek agama dengan mempelajarinya secara saksama. Ia lantas mengingat ayat pertama yang diturunkan Sang Khalik.

Baca juga: ‘Qodrat’ Raih Piala Gunungan Emas di Festival Film Wartawan Indonesia 2023

“Untuk masyarakat supaya lebih kritis dan aware dengan agama. Punya kemauan mempelajari lebih dalam secara personal. Kan ayatnya jelas. Ayat pertama yang diturunkan Allah melalui Muhammad adalah iqra, artinya membaca,” pungkas Hanung Bramantyo.

Kontributor: Akhmad Sekhu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

25  +    =  30