Hashim Djojohadikusumo ketua IPA
Ekbis

Hashim Djojohadikusumo Masuk Dewan Pengawas IPA, Agenda Energi Bersih Makin Mengemuka

Channel9.id, Jakarta. Komitmen industri hulu migas dalam mendukung ketahanan energi dan agenda transisi energi nasional menguat. Indonesian Petroleum Association (IPA) resmi menetapkan struktur kepemimpinan 2026, salah satunya menunjuk Hashim Djojohadikusumo sebagai anggota Supervisory Board atau Dewan Pengawas.

Penunjukan pendiri Arsari Group yang juga Utusan Khusus Presiden Bidang Perubahan Iklim dan Energi itu diumumkan melalui unggahan resmi IPA pada Rabu (10/12/2025). IPA menegaskan bahwa formasi baru ini dirancang untuk mempercepat kolaborasi pemerintah–industri dalam mendorong produksi migas nasional sekaligus menjaga kesinambungan investasi.

“IPA bersama tim kepemimpinan barunya berkomitmen mendukung tujuan pemerintah untuk mencapai ketahanan energi Indonesia dengan meningkatkan produksi migas dan menarik lebih banyak investasi,” tulis IPA.

Masuknya Hashim ke Dewan Pengawas dinilai memberi sinyal bahwa isu perubahan iklim dan energi bersih semakin diperhitungkan dalam arah kebijakan industri hulu migas. Hashim sebelumnya aktif mendorong pemanfaatan energi baru, termasuk eksplorasi uranium sebagai alternatif jangka panjang pembangkit nuklir.

Kehadirannya di IPA dianggap mampu menjembatani kepentingan sektor hulu migas dengan agenda dekarbonisasi yang tengah dipercepat pemerintah.

Susunan Kepengurusan IPA 2026: Perpaduan Pemain Global dan Nasional

IPA, yang menaungi perusahaan-perusahaan migas kelas dunia seperti BP, ExxonMobil, Eni, INPEX, Shell, PetroChina, dan Mubadala Energy, juga menetapkan formasi pimpinan eksekutif 2026.

Beberapa nama kunci yang ditetapkan antara lain:

Presiden IPA 2026: Kathy Wu (Regional President BP Berau)

Wakil Presiden: Ronald Gunawan (COO MedcoEnergi) dan Wade Floyd (Presiden ExxonMobil Indonesia)

Sekretaris: Yuzaini bin Md Yusof (Presiden Direktur Petronas)

Bendahara: Kevin Moore (Director Husky Energy International)

Selain itu, sejumlah direktur dari perusahaan besar seperti Energi Mega Persada, Eni Muara Bakau, INPEX Masela, KUFPEC, PetroChina, Mubadala Energy, Pertamina Hulu Energi, dan Saka Energi Indonesia juga masuk dalam struktur 2026.

Dengan formasi baru ini, IPA memasuki tahun penting mengingat pemerintah menargetkan lonjakan produksi migas dan peningkatan eksplorasi untuk memenuhi ketahanan energi jangka menengah.

Keterlibatan figur-figur lintas korporasi global dan nasional, termasuk tokoh yang aktif mendorong transisi energi seperti Hashim, menunjukkan industri migas berupaya memadukan dua agenda besar sekaligus, ketahanan energi hari ini dan transformasi energi masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  24  =  29