Channel9.id-Jakarta. Pola tidur di bulan Ramadan sudah pasti bakal berubah. Ini karena keharusan bangun di dini hari untuk sahur, yang akan memangkas waktu tidur. Nah, tak jarang orang akan tidur lagi setelah sahur. Kalau mereka yang kurang tidur atau belum sempat tidur sebelum sahur, juga tak ada kerjaan di pagi harinya, mereka malah sengaja untuk bangun siang.
1. Badan lesu
Badanmu bisa lesu berkepanjangan kalau bangun siang. Kamu bakal jadi mager alias malas gerak melakukan aktivitas apapun. Ini terjadi karena sistem metabolisme tubuh bekerja dalam mode malam hari—mengingat Kamu mungkin begadang semalaman. Nah, saat Kamu memulai pekerjaanmu, tentunya Kamu akan terganggu kalau tubuhmu lesu. Untuk mencegah hal ini terjadi, sebaiknya Kamu tetap bangun pagi, tak peduli kapan Kamu mulai bekerja.
2. Sakit kepala
Sama seperti kelamaan tidur, bangun siang juga berisiko membuat sakit kepala. Ini karena Kamu kurang tidur, sementara tubuh butuh istirahat pada jam normal, mengingat tubuh mengikuti jam biologis atau ritme sirkadian. Selain itu, bangun siang membikin otak tidak “fresh” dan rentan sakit kepala. Selama bulan Ramadan ini, Kamu disarankan tidur lebih awal, dan minimal durasi tidurmu 4 jam.
3. Berisiko pikun
Penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan bangun siang berkaitan dengan risiko mengalami pikun lebih cepat dan rentan. Disebutkan bahwa mereka yang bangun siang hari dan kurang aktif pada pagi hari, berisiko 80% lebih besar mengalami pikun ringan. Ini berkaitan dengan ritme sirkaidan, yang mengatur pola tidur serta siklus beraktivitas sehari-hari.
4. Metabolisme kacau
Metabolisme tubuhmu juga terganggu jika kebiasaan bangun siang. Ini karena tubuhmu jadi tak berfungsi sesuai jam biologis. Misalnya, Kamu yang mestinya buang air pada pagi hari, jadi tak ada waktu untuk itu. Sebagai gantinya, ritunitas ini digilir ke waktu yang lain, bahkan malah melewatkannya. Hal ini akan mengganggu sistem metabolisme tubuh.