Channel9.id-Jakarta. Presiden Xiomara Castro meminta Kementerian Luar Negeri untuk meresmikan hubungan Honduras dengan Tiongkok, Rabu (15/3). Permintaan ini tentu semakin menekan Presiden Taiwan yang dalam beberapa waktu dekat ini akan mengunjungi negara-negara Amerika Tengah.
Tiongkok disebut tak akan membiarkan Taiwan untuk mempunyai hubungan diplomatis dengan negara-negara lain.
Dalam masa kampanyenya, Castro memang telah menyatakan bahwa ia ingin Honduras untuk memulai hubungan dengan Tiongkok dan memutus hubungannya dengan Taiwan, namun pada awal Januari ia kembali berharap kalau hubungannya dengan Taiwan dapat terus dipertahankan.
Jika memang Honduras menyatakan akan menghentikan hubungannya dengan Taiwan, itu akan menyisakan Taiwan dengan 13 negara yang masih mau berhubungan diplomatis dengannya.
Menurut pihak oposisi dari Honduras, Tomas Zambrano, keputusan Presiden Xiomara yang ingin memperkuat hubungannya dengan Tiongkok akan berdampak terhadap hubungan Honduras dengan Amerika Serikat, yang mana merupakan salah satu partner terpentingnya. Ia mengatakan bahwa banyak keluarga yang bergantung pada pengiriman uang dari AS.
“Kita harus melihat suatu hal secara pragmatis dan mencari jalan terbaik untuk rakyat Honduras,” ujar Menteri Luar Negeri Honduras Eduardo Reina di stasiun TV lokal pada Selasa lalu.
Baca juga: Taiwan Tegaskan Tak Akan Tinggal Diam Saat Diprovokasi Tiongkok
Pernyataan Castro, yang ia sampaikan lewat Twitter, keluar disaat Presiden Taiwan Tsai Ing Wen berencana untuk terbang ke Amerika Tengah untuk mengunjungi Guatemala dan Belize. Dalam kunjungannya itu, ia juga dikabarkan akan transit di Amerika Serikat terlebih dahulu untuk bertemu dengan Juru Bicara Amerika Serikat Kevin McCarthy, yang pastinya akan memantik api kemarahan Tiongkok.
Taiwan sendiri juga menuduh Tiongkok telah menghasut negara-negara aliansinya dengan tawaran pinjaman uang yang besar. Kemenlu Taiwan juga mengatakan kepada Honduras agar berhati-hati dengan tipu muslihat Tiongkok.
(RAG)