Channel9.id – Kuala Lumpur. Pertunjukan wayang santri yang digelar di Hotel Alamis City, Kuala Lumpur, Sabtu (26/7/2025), mendapat sambutan hangat dari para diaspora Indonesia yang hadir. Para penonton yang merupakan WNI di Malaysia merasa terhibur sekaligus merasa lebih dekat dengan kampung halaman lewat pentas kesenian tersebut.
Wakil Sekretaris Pagar Nusa asal Lamongan, Faiz Firdaus, mengaku senang bisa kembali menonton pertunjukan wayang setelah sekian lama berada di Malaysia. Ia terakhir menonton wayang saat masih duduk di bangku sekolah dasar di Indonesia.
“Kesannya senang, pasal sudah lama di Malaysia, jadi senang lah. Terakhir SD lah tengok wayang. Cukup mengobati rasa rindu terhadap Tanah Air. Sangat terhibur,” kata Faiz saat ditemui usai pertunjukan wayang di Hotel Alamis City, Kuala Lumpur, Sabtu (26/7/2025).
Ia menilai pertunjukan ini menjadi cara untuk kembali mengenali budaya sendiri, sekaligus mempererat hubungan antarsesama warga Indonesia di Negeri Jiran. Menurutnya, pagelaran ini punya makna lebih dari sekadar hiburan.
“Mungkin dengan wayang inilah bisa mengenal lagi budaya kita dan bisa mempererat hubungan TKI di Malaysia ini,” tambahnya.
Desti Purbarus, warga diaspora asal Berastagi, Medan, Sumatera Utara, mengapresiasi makna cerita yang disampaikan dalam lakon wayang tersebut. Ia menangkap pesan tentang pentingnya persaudaraan dan nilai-nilai kebersamaan.
“Bagus, ada maknanya untuk kita semua. Maknanya tentang persaudaraan. Yang saya ambil tadi, tentang kakak beradik jangan berebut harta warisan,” katanya.
Desti juga menyoroti nilai multikultural yang tercermin dalam pertunjukan tersebut. Ia menganggap pengalaman itu sebagai pembelajaran antarbudaya yang penting bagi masyarakat Indonesia di perantauan.
“Sangat bagus untuk kita lain suku pun, kita belajar dari suku Jawa macam mana. Jadi beraneka suku itu beranneka ragam. Jadi dari situ kita boleh menerima yang kita lihat tadi. Tetap bersatu teguh. Walaupun kita berbeda, Malaysia dengan Indonesia, tetapi kita tetap bersatu,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Sekretaris Tidar, Annisa Wardani, menilai Tour Wayang Santri Malaysia 2025 sebagai bentuk diplomasi budaya antara dua negara serumpun. Ia menekankan pentingnya peran warga Indonesia dalam mempromosikan warisan budaya sendiri.
“Dalam kesempatan kali ini, adanya tour wayang di Malaysia ini adalah salah satu bentuk diplomasi budaya antara Malaysia dan Indonesia yang mana Malaysia dan Indonesia adalah negara serumpun. Dengan adanya kegiatan ini, harapannya kita bisa mempromosikan budaya kita sendiri. Karena kalau misalkan bukan kita yang mempromosikan dan melestarikannya, siapa lagi dan kapan lagi,” kata Annisa.
Ia juga menilai kegiatan ini memperluas jejaring silaturahmi lintas negara dan menjadi sarana memperkenalkan sejarah budaya Indonesia kepada masyarakat Malaysia. Menurutnya, pertunjukan ini bukan hanya hiburan, tapi juga jembatan antarbangsa.
“Dengan adanya kegiatan ini kita bisa memperkenalkan sejarah budaya kita kepada negara tetangga kita ini dan bisa silaturahmi dengan teman-teman dari Indonesia dan juga dari Malaysia,” tutupnya.
Acara ini merupakan bagian dari rangkaian Tour Wayang Santri Malaysia 2025, yang bertujuan mempererat hubungan antara diaspora Indonesia dan masyarakat Malaysia melalui diplomasi budaya.
Pertunjukan wayang yang dipimpin oleh dalang Ki Haryo Susilo Enthus Susmono ini ditujukan kepada warga Indonesia yang bermukim di Johor Bahru dan Kuala Lumpur, termasuk komunitas penggiat seni, pelajar, dan akademisi.
Setelah sukses digelar di Keraton Mbah Anang, Angsana Mall, dan Hotel Alamis City, rangkaian Tour Wayang Santri Malaysia 2025 akan ditutup di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur pada Minggu (27/7/2025).
Adapun acara ini terselenggara berkat dukungan sponsor dari BRI, BNI, Bank Mandiri, BSI, BPKH, Pupuk Indonesia, Pertamina Patra Niaga, Budi Agung Sentosa, dan Eiger Adventure.
Baca juga: Pagelaran Wayang Santri di Kuala Lumpur Simbol Eratnya Diaspora RI Malaysia
HT