Channel9.id-Cina. Hujan lebat mengguyur daerah utara Cina dan menghancurkan ratusan rumah dan ribuan hektar tanah pertanian, Senin (11/10/2021). Hujan tersebut juga menyebabkan sebuah bis jatuh ke sungai, dilaporkan ada tiga orang meninggal dan 11 lainnya masih menghilang.
Video-video yang diunggah di media sosial menunjukkan orang-orang yang menyelamatkan diri dengan memanjat atap bus yang sudah hampir tenggelam di sebuah sungai di dekat jembatan di luar kota Shijiazhuang yang berlokasi sekitar 265 barat daya kota Beijing.
Pihak otoritas provinsi Hebei mengungkapkan kalau 37 dari 51 penumpang bis sudah berhasil diselamatkan. Media pemerintah CCTV menyatakan kalau ada tiga orang yang meninggal dan 11 orang masih belum ditemukan.
Ke arah barat dari Hebei, tepatnya di provinsi Shanxi, banjir telah memaksa sekitar 120,000 orang untuk meninggalkan rumahnya dan sekitar 17,000 rumah telah hancur. Banjir tersebut juga memaksa dihentikannya ratusan pekerjaan penambangan dan merusak lahan pertanian seluas 190,000 hektar.
Sekitar 1.75 juta warga Shanxi telah merasakan dampak banjir yang disebabkan oleh hujan deras yang sampai mencapai empat kali lebih deras dari biasanya.
China Global Television Network melaporkan kalau banyak desa yang terendam banjir dan menyebabkan banyak tanggul jebol. Cuplikan yang diambil dari drone menunjukkan jembatan rel kereta yang hanyut disapu air, dan sebagian tembok di kota bersejarah Pingyao juga terkikis karena banjir tersebut.
Diantara 400 pekerjaan penambangan, 60 diantaranya merupakan penambangan batu bara. Cina saat ini sedang mengalami krisis elektrik, dikabarkan karena menipisnya suplai batu bara dan juga karena harga yang tinggi. Hal ini memicu pihak otoritas untuk meningkatkan produksi batu bara.
(RAG)