Channel9.id-Jakarta. Pada penutupan perdagangan kemarin Senin (5/8) sore, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot tajam. Indeks ditutup di level 6.175 turun 164,47 poin atau 2,59 persen. Seluruh sektor pembentuk saham berada di zona merah. Indeks saham LQ45 juga turun 3,24 persen ke posisi 975,75.
Investor membukukan transaksi sebesar Rp9,2 triliun dengan volume 16,75 miliar saham. Sementara, pelaku pasar asing tercatat jual bersih atau net sell di seluruh pasar sebesar Rp1,1 triliun.
Pada penutupan kali ini, hanya 96 saham bergerak menguat, sedangkan 365 saham rontok, dan 97 lainnya tidak bergerak. Kemudian, seluruh indeks sektoral melemah dengan sektor infrastruktur turun paling dalam yakni 3,71 persen.
IHSG melemah bersama mayoritas indeks saham Asia. Kondisi itu ditunjukkan oleh indeks Nikkei225 di Jepang turun 1,74 persen, Hang Seng di Hong Kong turun 2,85 persen, dan Kospi Index di Korea Selatan turun 2,56 persen.
Kondisi serupa terjadi pada indeks saham di Eropa. Indeks DAX di Jerman turun 1,62 persen dan FTSE100 di Inggris turun 2,15 persen, CAC All-Tredable di Perancis turun 2,07 persen.
Perang
dagang AS-China yang kembali memanas, cukup mengagetkan. Dengan rencana
penerapan tarif impor oleh AS sebesar USD 300 miliar terhadap produk China,
menjadi pemicu gejolak pasar saham.
Selain itu faktor domestik dimana pertumbuhan PDB
Indonesia berdasarkan rilis BPS pada Q2-2109 melambat 5,05% ikut meningkatkan
akselerasi pelemahan indeks saham Indonesia.
