Channel9.id-Surabaya. Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah mengeluarkan Surat Edaran (SE ) Gubernur Jawa Timur Nomor 451/10475/012.1/2020 tentang Pelaksanaan kegiatan Idul Adha 1441 H/2020 M pada situasi Pandemi covid-19.
Dalam Surat Edaran (SE) memuat aturan untuk empat kegiatan meliputi kegiatan takbiran menyambut Idul Adha, Penyelenggaraan Sholat Idul Adha, penyembelihan hewan kurban, dan pendistribusian daging kurban.
Dengan dikeluarkannya kebijakan tersebut Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur meminta tidak ada pihak yang melarang salat Idul Adha. Namun, salat id berjamaah harus tetap dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
“Imbauannya supaya tetap melaksanakan ibadah salat Idul Adha. Namun tetap patuh dan disiplin melaksanakan protokol kesehatan. Jadi ibadah tetap dilakukan tapi ketentuan yang menyangkut protokol kesehatan juga dilakukan,” kata Ketua MUI Jatim KH Abdul shomad Buchori, Rabu (29/7/20).
Kiai Somad, sapaan akrabnya mengatakan masjid yang menggelar salat id harus benar-benar menerapkan protokol kesehatan. Misalnya membatasi jumlah jemaah, memberikan jarak pada saf, hingga menyiapkan tempat cuci tangan.
“Masjid-masjid harus membatasi, protokol kesehatan jadi yang utama. Jangan sampai tidak ibadah, jangan sampai ada larangan orang tidak boleh salat id, ndak boleh. Jadi sama-sama jalan. Karena penyakit ini bisa diatasi dengan yang pertama lahiriyah protokol kesehatan, yang batiniyah melalui ibadah dan doa. Jadi bareng-bareng,” papar Kiai Somad.
Selain itu, kepada para pengkhotbah, Kiai Somad berpesan agar melakukan ceramah tak terlampau lama.
“Lalu untuk khotbah salat id tidak perlu terlalu lama. Termasuk juga dibatasi jamaahnya, misalnya di Al Akbar kalau salat biasanya bisa sampai 50 ribu sampai 10 ribu. Tapi untuk Idul Adha hanya 5 ribu. Jadi didata yang mau salat sudah terdata,” lanjutnya.
Sedangkan kepada para jemaah, Kiai Somad memiliki beberapa imbauan. Misalnya menggunakan masker, tidak berkerumun dan membawa sajadah dari rumah.
“Kepada jemaah jangan lupa memakai masker, jaga jarak, cuci tangan dengan sabun, bawa sajadah sendiri. Jadi seperti itu, ndak perlu berkerumun, begitu selesai ya langsung bubar,” pesan Kiai Somad.