Oleh: Dr. USMAR. SE.,MM
Channel9.id – Jakarta. Tahun Baru IMLEK di tahun 2022, tepat jatuh pada hari pertama bulan Februari 2022, dan merupakan Tahun Baru China ke 2573 dengan shio Tahun Macan Air yang dapat dimaknai dinamis, berani, menarik dan tak terduga sebagai karakternya.
Dalam masyarakat China atau keturunan China, Tahun Baru Imlek merupakan Hari Raya yang Terpenting karena pada hari raya ini, akan memulai lembaran baru, yang biasanya di tandai dengan berpakaian baru, dengan semangat baru untuk memasuki gerbang kehidupan baru.
Di Indonesia, tahun Baru China lebih dikenal sebagai Tahun Baru Imlek yang berasal dari dialek “Hokkian”, yaitu :
Im = Bulan, Lek = penanggalan.
Hari raya Imlek, adalah sebuah peristiwa penting dalam merekatkan rasa kebersamaan seluruh anggota keluarga. Selain tentunya sebagai ajang silaturahmi bagi seluruh keluarga, juga sebagai momen untuk saling berbagi cerita dan pengalaman kehidupan yang telah dilalui pada tahun sebelumnya.
Baca juga: Terjunkan 1.965 Personel Gabungan, Polda Metro Jaya Amankan Imlek 2022
Jadi makna Imlek dalam perspektif masyarakat China atau keturunan China adalah momentum semangat membangun Kebersamaan seluruh anggota keluarga, karena itu dalam konteks yang lebih luas spirit imlek dapat dijadikan semangat membangun kebersamaan dalam berbangsa dan bernegara, dalam kebersamaan mengatasi berbagai kesulitan, dan dapat dijadikan sebagai gerbang memasuki kehidupan baru yang diharapkan lebih baik lagi.
Secara umum perayaan Tahun Baru Imlek dirayakan pada tanggal 1 hingga tanggal 15 pada bulan ke-1 penanggalan kalender China yang menggabungkan perhitungan matahari, bulan, 2 energi yin-yang, konstelasi bintang atau astrologi shio, 24 musim, dan 5 unsur.
Rentang Waktu Tahun China
Adapun perbedaan dengan sistem penanggalam Masehi, Tahun China dalam satu tahun terdiri dari 12 bulan atau 13 bulan jika Tahun Kabisat. Dalam 1 bulan terdiri 29 atau 30 hari. Sehingga dalam setahun terdiri dari 355 hari atau 385 hari (Tahun Kabisat).
Tetapi dalam menghitung usia manusia dalam perspektif kalender China berbeda dengan sistem Kalender masehi.
Jika dalam perspektif kalender masehi, umur manusia dihitung sejak mulai lahir, tetapi dalam perspektif kalender China, usia manusia dihitung sejak masa kehamilan.
Karakteristik Yang Adaftif
Bangsa China atau etnik keturunan China memiliki karakteristik yang lentur dalam beradaptasi dengan kultur di lingkungan yang mereka tempati bahkan mampu beralkulturasi dengan budaya setempat.
Dengan karakteristik ini, yang dipadukan dengan naluri berdagang, membuat etnik China atau keturunan China mampu eksis bahkan tak jarang mengungguli secara kualitas kehidupan ekonomi dibandingkan dengan penduduk asli setempat.
Karena itu tidak heran terkadang, stereotif masyarakat terhadap etnik keturunan China dianggap ekslusif, lebih mengutamakan kelompoknya sendiri, bahkan orientasi hubungan dengan sesama lebih banyak di maknai dari perspektif ekonomi dan yang paling dikuatirkan adalah mereka hanya setia pada negeri leluhur.
Tentu saja hal tersebut di atas tidaklah benar, meski juga kita dapat melihat pada beberapa peristiwa tertentu, seperti yang pernah heboh di tahun 2011, saat pernyataan konglomerat Sukanto Tanoto yang mengatakan bahwa “Indonesia adalah ayah angkat bagi saya, karena itu Ketika pulang ke China saya merasa menemukan ayah kandung”, saat wawancara di televisi China CCTV2.
Meski kemudian dibantah, bahwa itu hanyalah metafora yang digunakan dalam Bahasa Mandarin sebagai bagian dari diplomasi bisnis yang santun sebagai ungkapan hubungan batin dengan nilai-nilai budaya setempat (Bisnis.Com 25 Agustus 2016).
Namun itu tak cukup untuk mengeliminasi total perasaan dan pendapat masyarakat tentang stereotif etnik tersebut.
Hal ini menjadi tantangan bersama bagaimana bahwa rekatan rasa kebangsaan yang dimiliki berbagai etnik di Indonesia termasuk etnik keturunan China, bahwa Kebersamaan dalam bingkai Kebangsaan Indonesia bukan hanya sebuah retorika semata, tapi adalah sebuah rasa dan sikap dalam segenap jiwa dan raga sebagai bangsa Indonesia.
Dan karenanya penulis merasa bangga dimana saat ini, memiliki sahabat dari etnik keturunan China yang komitmen kebangsaan dan kemanusiaanya sangat luar biasa membanggakan, yang tak melihat hubungan sosial dari pertimbangan ekonomi semata.
Semoga dalam perayaan imlek tanggal 1 Februari 2022 di Shio Macan Air ini, menjadi momentum kita, untuk bangkit bersama mengatasi pendemi covid-19 yang belum usai, dan lazimnya dalam perayaan Imlek yang didominasi warna merah, sebagai simbol yang menunjukkan “Kebahagiaan & Semangat Hidup” untuk memasuki gerbang kehidupan baru yang lebih baik lagi,
Untuk itu dengan semangat kita mengucapkan “SELAMAT Hari Raya IMLEK”, kepada warga negara indonesia yang merayakannya, semoga bangsa kita khususnya dan umat manusia di dunia ini mampu mengatasi persoalan pandemi Covid-19 ini, untuk menyambut datangnya kelimpahan rezeki di tahun baru Imlek 2573 dengan shio Macan Air mencerminkan berani, dinamis dan mampu mengatasi ketakterdugaan dalam berbagai sisi kehidupan.
Penulis adalah Kepala LPM Uni.Prof.Dr.Moestopo (Beragama), Jakarta & Ketua Umum Lembaga Kebudayaan Nasiona (LKN)