KUR Petani tebu
Ekbis

Impor Dituding Jadi Penyebab Harga Gula Petani Semakin Turun

Channel9.id-Jakarta. Saat ini harga gula petani mulai mengalami penurunan seiring dimulainya musim giling tebu pada akhir Mei dan awal bulan Juni ini secara serentak di pulau Jawa. Andalan Petani Tebu Rakyat Indonesia  (APTRI) menilai, tekanan harga itu salah satunya dipicu dengan masuknya gula impor secara bersamaan dengan musim giling tebu.

Di  Jawa saat ini harga  gula  sudah menyentuh Rp 10.800 per kg harga di tingkat petani, turun jauh dibanding akhir bulan puasa yang masih laku sekitar Rp 12.500 – 13.000 per kg. Saat ini petani kesulitan menjual gula karena para pedagang dan distributor sudah mempunyai stok dari gula impor.

“Kami minta kepada pemerintah agar mengintruksikan pada perusahaan yang memperoleh ijin impor untuk membeli gula petani,” ujar Nur Khabsyin, Sekjen APTRI.

Menurut dia, stok impor gula yang terus berdatangan ditambah dengan mulai diproduksinya gula tebu lokal akan membuat pasokan berlimpah. Maka, APTRI  menilai penurunan harga gula pada musim giling kali ini jauh lebih cepat dari tahun-tahun sebelumnya.

“Padahal, musim giling tebu diperkirakan akan berlangsung dalam empat sampai lima bulan ke depan. Harga di petani masih bisa turun terus bahkan sampai batas harga acuan pemerintah yang saat ini masih berlaku, yakni 9100/kg,” katanya.

Sebagai informasi, harga acuan gula di tingkat petani sesuai permendag No. 42 th 2016 sebesar Rp 9.100 per kg sementara di tingkat konsumen Rp 12.500 per kg. Harga tersebut sudah berlaku kurun waktu empat tahun terakhir.

“Kami menilai, harga itu sudah tidak sesuai dengan kondisi riil biaya produksi gula dalam negeri karena komponen biaya produksi konsisten meningkat setiap tahun, termasuk inflasi juga tiap tahun naik,” tandas Nur Khabsyin.

Sesuai perhitungan APTRI, biaya pokok produksi gula berdasarkah kajian lapangan sudah menyentuh Rp 12.772 per kg.  Khabsyin mendesak pemerintah untuk mulai memperhatikan petani tebu setelah kemarin disibukkan dengan stabilitasi harga di tingkat konsumen.

“Tolong pemerintah sekarang fokus untuk perlindungan petani, tolong HPP gula tani segera diterbitkan. Kami sudah usulkan agar hpp  gula tani dinaikkan menjadi Rp. 14.000/kg. HPP gula tani dibutuhkan sebagai pengaman harga  ditingkat petani dan sebagai pedoman untuk menghitung pendapatan petani,”tandasnya.

IG

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2  +  5  =