Channel9.id-Jakarta. Wakil Duta Besar RI Tokyo Maria Renata Hutagalung menegaskan Indonesia akan terus mendesak negara-negara pemilik senjata nuklir untuk segera meningkatkan upaya pelucutan senjata nuklir. Hal itu ditegaskannya dalam acara Peringatan Bom Atom Hiroshima dan Nagasaki di kedua kota tersebut pada 6 dan 9 Agustus 2024.
Renata juga menegaskan komitmen dan peran Indonesia untuk terus memajukan isu pelucutan senjata nuklir secara menyeluruh guna mencegah tragedi kemanusiaan di masa depan.
“Indonesia mendorong berbagai negara lain untuk menandatangani dan meratifikasinya,” katanya.
Secara khusus, Indonesia juga menggarisbawahi pentingnya Zona Bebas Senjata Nuklir dalam upaya mewujudkan tujuan pelucutan senjata nuklir.
“Indonesia menyerukan kepada semua negara untuk terus bekerja sama guna mendorong penerapan efektif protokol perjanjian zona bebas senjata nuklir yang ada,” tegasnya.
Indonesia merupakan 50 negara pertama yang telah menandatangani TPNW dan sejak awal telah aktif untuk prakarasai traktat tersebut. Hal ini dilakukan sebagai salah satu Wakil Presiden pada Konferensi Negosiasi TPNW. UU TPNW melengkapi instrumen hukum internasional yang telah diratifikasi Indonesia sebelumnya terkait senjata nuklir yaitu Traktat Non-Proliferasi, Traktat Pelarangan Menyeluruh Uji Coba Nuklir, dan Traktat Kawasan Bebas Senjata Nuklir di Asia Tenggara.
Peringatan ledakan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki pada tahun ini dihadiri oleh Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, Menteri Luar Negeri Jepang, Yoko Kamikawa, Menteri Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan, Takemi Keizo, Gubernur Hiroshima dan Walikota Hiroshima, serta 109 perwakilan Kedutaan Besar Asing di Jepang. Kegiatan juga terbuka untuk publik dan dihadiri oleh lebih dari 12.000 orang.
Tahun ini, peringatan mengambil tema “Together with the Hibakusha, let us achieve a nuclear weapon-free, peaceful and just world — for the future of the humankind and our planet”. Hibakusha adalah sebutan bagi para penyintas dari tragedi bom atom Hiroshima dan Nagasaki.