Channel9.id-Jakarta. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa inflasi yang terkendali pada Agustus diiringi dengan demand mulai meningkat di sektor manufaktur. “Tercermin dari PMI pada Agustus yang juga meningkat berada pada level 43,7. Level tersebut menunjukkan adanya kenaikan performa sektor manufaktur dari bulan sebelumnya yang berada pada level 40,1,” kata dia, Rabu, 1 September 2021.
Airlangga mengatakan level indeks manajer pembelian (PMI) Indonesia lebih baik dibandingkan dengan beberapa negara di ASEAN, seperti Myanmar (36,5), Vietnam (40,2) dan Malaysia (43,4). “Level PMI Indonesia yang membaik menunjukkan ada potensi peningkatan permintaan yang diiringi dengan naiknya kapasitas output dan penyerapan tenaga kerja,” ujarnya.
Baca juga: Kerugian Ekonomi Global US$ 2,5 Triliun akibat Pandemi
Membaiknya level PMI Agustus 2021, kata Airlangga, sejalan dengan meningkatnya efektivitas PPKM sehingga situasi Covid-19 terus menunjukkan tanda-tanda perbaikan. Berbagai program pengendalian pandemi dan pemulihan ekonomi yang terus dilakukan oleh pemerintah diharapkan mampu mendorong tingkat permintaan ke level yang lebih baik dan menjadi insentif dalam mengakselerasi output di sektor manufaktur. “Kondisi ini mengangkat ekspektasi perusahaan manufaktur tentang perkiraan produksi dalam 12 bulan ke depan mampu mencapai level yang optimis,” ujarnya.
Inflasi pada Agustus 2021 tetap terkendali sebesar 0,03 persen secara bulanan atau 1,59 persen secara tahunan. Inflasi tersebut utamanya disumbang oleh komponen inflasi inti dengan andil sebesar 0,14 persen. Perkembangan inflasi inti menunjukkan peningkatan jika dibandingkan bulan Juli 2021 sebesar 0,07 persen (mtm) menjadi sebesar 0,21 persen (mtm) pada Agustus 2021.