Channel9.id-Jakarta. Kepala Kepolisian RI Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo mengingatkan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) untuk menerapkan konsep ekonomi ramah lingkungan (green and blue economy) sebagai kekuatan perekonomian baru. “Tolong hindari hal-hal yang bisa berdampak perusakan lingkungan. Hindari kawasan hutan lindung untuk masa depan kita,” kata dia dalam keterangan tertulis, Sabtu, 19 Maret 2022.
Pesan ini disampaikan Sigit saat menjadi salah satu pemateri di acara Forum Bisnis Sidang Pleno HIPMI dengan tema ‘Kolaborasi Pengusaha Muda dalam Mendorong Pemulihan Ekonomi Nasional Pasca-Pandemi’ di Hotel Trans Resort Bali, Jumat.
Sigit mengatakan pemerintah melakukan transformasi ekonomi dengan konsep green dan blue economy. “Saya kira ini memang komitmen yang harus dilakukan untuk menjaga bumi, alam, dan masa depan generasi akan datang,” kata dia.
Menurut Sigit, pandemi menjadi tantangan bangsa Indonesia untuk bersama-sama mencapai target pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022. Untuk itu, kata Sigit, upaya tersebut betul-betul harus dijaga agar terus bisa tumbuh di atas angka lima persen. “Karena menjadi syarat Indonesia bisa terlepas dari yang biasa disebut middle income trap,” kata Sigit.
Mantan Kabareskrim Polri mengingatkan adanya perkembangan lingkungan global dapat memberikan dampak terhadap Indonesia. Untuk itu, kata dia, diperlukan kerja sama hingga sinergi seluruh stakeholder dalam mengawal program pertumbuhan ekonomi nasional.
Di satu sisi Indonesia sedang berusaha lepas dari middle income trap. Namun di sisi lain dengan kondisi pandemi Covid-19 yang menjadi tantangan berat. “Yang harus dilakukan adalah konsolidasi kuat untuk bisa menjaga,” ujarnya.
Menurut Sigit, pengendalian pandemi Covid-19 menjadi kunci untuk mencapai target pertumbuhan perekonomian. Saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal keempat sebesar 5,02. dia berharap di kuartal pertama 2022 bisa berada di angka 5,3 hingga 5,5 persen.
Dari segi pengendalian Covid-19, kata Sigit, berdasarkan data Indeks Nikkei akhir tahun lalu, Indonesia menjadi negara yang berada di urutan pertama dalam hal tersebut. Sementara, dari CDC Amerika Serikat, Indonesia berada di kategori level I. Bahkan, Indonesia saat ini menjadi peringkat lima di dunia terbanyak terkait penyuntikan dosis vaksin, dengan jumlah 360,8 juta.