Channel9.id-Jakarta. Jerawat memang kerap jadi masalah bagi banyak umat manusia di dunia. Lebih-lebih di masa pandemi COVID-19 ini, di mana terdapat peningkatan risiko kulit berjerawat akibat penggunaan masker mulut, atau dikenal dengan fenomena “maskne”—gabungan antara “mask” dan “acne”.
Ini akan mengganggu penampilan dan sensasi gatal atau perih yang menyebalkan, tentunya Kamu ingin bebas dari jerawat ‘kan? Tak heran kalau pada akhirnya, Kamu mencoba berbagai solusi perawatan untuk mencegah dan mengatasi jerawat, mulai dari yang alami maupun bukan.
Nah, baru-baru ini, tim mahasiswa asal Institut Teknologi Bandung (ITB) memperkaya opsi perawatanmu yang ingin mencegah dan mengentaskan jerawat secara alami, nih.
Ketiga mahasiswi Sains dan Teknologi Farmasi ITB 2019 ini, terdiri dari Chelzsya Nurman, Rahmaditha Maharani dan Shafanisa Fadhila yang mengembangkan produk bernama Blissque, dan baru saja menjuarai Herbal Cosmetic Competition (HCC) 2021 karena inovasinya.
“Blissque adalah serum mikroemulsi dengan bahan-bahan aktif herbal yaitu, minyak nyamplung (tamanu oil), sunset in jeju oil, peppermint oil dan rose water. Fungsinya adalah untuk mencegah munculnya jerawat dengan khasiat anti-inflamasi, antibakteri,” jelas Rahmaditha Maharani, salah satu anggota tim mahasiswa yang menjuarai HCC 2021, baru-baru ini.
Ia menambahkan bahwa serum tersebut mudah menyerap ke kulit. “Walaupun menggunakan banyak jenis minyak, produk tidak terlalu greasy karena kandungan rose water yang lebih banyak,” imbuhnya.
Ditha menjelaskan inovasi apa saja yang membikin Blissque berbeda dari produk lainnya. Utamanya, kombinasi dan bahan aktif yang belum ada di pasaran.
“Penggunaan Sunset in Jeju Oil (fermented oil) masih jarang digunakan. Lalu rose water dijadikan sebagai pelarut karena efeknya mendukung pencegahan jerawat—dibandingkan aquades. Juga peppermint oil yang memberi wangi khas dan cooling effect, serta antijerawat. Kemudian kandungan Tamanu Oil yang umumnya berbentuk face oil dan kurang nyaman digunakan, kini hadir dalam serum,” ujar mahasiswi Sekolah Teknik Farmasi ITB ini.
“Selain itu, pengaturan pH sekitar pH kulit, yakni 5,5, sehingga tidak menyebabkan iritasi, khususnya untuk acne-prone skin,” tambah dia.
Ditha mengatakan Blissque diperuntukkan wanita 14-40 tahun dengan masalah kulit berjerawat. Adapun produk ini akan dibanderol dengan rentang Rp100 ribu sampai 200 ribu. “Untuk pastinya sekitar Rp120 ribu,” imbuhnya.
Namun, ia mencatat bahwa saat ini, ia dan dua orang kawannya di tim masih harus melalui sejumlah uji produk—dari uji stabilitas, praklinis hingga klinis, untuk mendapat sertifikasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), sebelum akhirnya produk dipasarkan secara luas. Termasuk pula sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
“Untuk saat ini, pengembangan produk sudah mencapai tahap produk jadi. Sudah dilakukan preformulasi dan memformulasikan sediaan produk kosmetik dengan percobaan penggantian perbedaan konsentrasi untuk mendapatkan kosmetik yang stabil dam berkhasiat penuh,” jelas dia.
“Harapan ke depannya bisa dapat sertifikat BPOM sehingga (Blissque) bisa diperjualbelikan secara luas,” ujar Ditha. “Selain itu, ke depannya berharap memformulasikan produk selain serum, seperti toner, sabun cuci muka, dan lain-lain.”
Nah, bagaimana? Untuk Kamu pecinta produk perawatan wajah berbahan herbal, mungkin tak sabar peluncuran produk Blissque. Tunggu tanggal mainnya, ya!
(LH)