Channel9.id-Amerika. Amerika tidak ingin memperpanjang masalahnya dengan Tiongkok setelah terjadinya insiden balon mata-mata Tiongkok yang memasuki wilayah Amerika Serikat pada pekan lalu, Kamis (9/2).
“Kita akan jor-joran dalam berkompetisi dengan Tiongkok, tapi… kita tak ingin mencari masalah dan sejauh ini memang seperti itu,” ujar Presiden Amerika Joe Biden pada hari Rabu lalu.
Penampakan balon tersebut, yang disebutkan sebagai balon mata-mata oleh Amerika Serikat, telah menyebabkan konflik diplomatis antar dua negara, sampai bahkan Menteri Luar Negeri AS Antony menunda kunjungannya ke Beijing.
Blinken mengatakan kalau balon mata-mata itu telah melanggar kedaulatan AS. Ia mengatakan kalau AS sudah mengirim segala informasi mengenai insiden tersebut kepada aliansinya.
“Kami telah menyebar informasi ini kepada puluhan negara di seluruh dunia, baik langsung dari Washington maupun dari kedutaan kami,” ujar Blinken.
“Kami mengambil langkah ini karena Amerika Serikat bukan satu-satunya negara yang menjadi target program ini, yang mana telah melanggar kedaulatan negara di lima benua,” ujarnya saat konferensi pers bersama Ketua NATO Jens Stoltenberg.
Biden menambahkan bagaimana AS langsung menembak jatuh balon tersebut menandakan kalau Amerika tak segan-segan untuk bertindak keras.
Sekretaris press Gedung Putih, Jean-Pierre, dalam wawancaranya dengan para wartawan saat sedang berkunjung ke Air Force One, menyebutkan kalau balon mata-mata itu merupakan bagian dari sebuah armada dan mengungkapkan kalau balon-balon itu juga terlihat di negara lainnya.
Tiongkok menegaskan kalau balon-balon tersebut hanyalah salah satu alat untuk meneliti cuaca, namun Pentagon mengatakan kalau balon itu sebagai alat mata-mata yang canggih. Balon itu terbang tinggi diatas rata-rata pesawat pada umumnya dan baru terdeteksi setelah melewati salah satu pangkalan militer AS.
Tiongkok, yang sebelumnya meminta maaf atas insiden tersebut, mengatakan kalau mereka juga secara tegas akan melindungi kepentingannya.