Insomnia Jadi Masalah Banyak Orang Selama Pandemi
Techno

Insomnia Jadi Masalah Banyak Orang Selama Pandemi

Channel9.id-Jakarta. Google menunjukkan bahwa pencarian kata ‘insomnia’ meningkat drastis setelah pandemi COVID-19 melanda. Pada 2020 pencarian kata tersebut naik hingga 58% dan pencarian tertinggi terjadi pada pukul 24.00-04.00.

Menurut dr Andreas Prasadja RPSGT dari Snoring & Sleep Disorder Clinic RS Mitra Kemayoran, gangguan tidur itu terjadi karena kerja di rumah dengan lingkungan yang monoton.

“Kerja di rumah dengan lingkungan dan aktivitas yang begitu-begitu saja, akan banyak muncul gangguan-gangguan tidur. Buktinya, pencarian Google untuk kata ‘insomnia’ selama pandemi meningkat menurut Journal of Clinical Sleep Medicine. Simpelnya, banyak orang nggak bisa tidur selama pandemi,” ujar dia di acara Menyambut Hari Tidur Sedunia (World Sleep Day) 2021 dari Royal Philips, Selasa (16/3).

Penelitian terbaru dari Royal Philips di negara-negara Asia-Pasifik (APAC) sejak pandemi COVID-19 pun menunjukkan bahwa hampir 71% responden mengalami perubahan pola tidur. Kebanyakan terjaga hingga larut lantaran khawatir dengan pekerjaan atau tantangan finansial, dan membaca berita-berita terkait COVID-19 menjelang tidur.

Empat dari 10 atau 41% orang dewasa di APAC mengaku tak puas dengan kualitas tidur mereka, meski rata-rata mereka tidur 7,2 jam per malam.

dr Andreas menjelaskan bahwa gangguan tidur bisa meningkatkan reaksi peradangan dalam tubuh. Hal ini pun berkaitan dengan sistem imun dan kesehatan tubuh.

“Ada juga hypersomnia, kantuk berlebihan di siang hari. Ini kenapa? Apa corona bikin ngantuk terus? Penyebab biasanya adalah sleep apnea (henti napas saat tidur), gejalanya mendengkur dan ngantuk berlebihan. Akibatnya bangun ga segar, kualitas tidur kurang baik, kerja jantung jadi berat,” jelas dia.

Lebih lanjut, para peneliti mengatakan bahwa kualitas tidur sangat penting, menimbang saat ini masyarakat sedang menghadapi masa-masa vaksinasi COVID-19. Dengan kualitas tidur yang baik, efektivitas vaksin akan meningkat dan bertahan lama dibandingkan mereka yang kurang tidur.

(LH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  27  =  31