Nasional

Istana Minta Maaf soal Kasus Keracunan Massal MBG, Pastikan Evaluasi dan Mitigasi

Channel9.id – Jakarta. Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyampaikan permohonan maaf atas berbagai kasus keracunan sejumlah siswa di berbagai wilayah usai mengonsumsi menu program Makan Bergizi Gratis (MBG).

“Kami atas namanya pemerintah dan mewakili Badan Gizi Nasional (BGN) memohon maaf karena telah terjadi kembali beberapa kasus di beberapa daerah,” ujarnya kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (19/9/2025).

Ia mengatakan, kasus keracunan menu MBG bukanlah kesengajaan dan tidak pernah diinginkan oleh pemerintah. Oleh sebab itu, Prasetyo menyebut seluruh kasus keracunan itu akan menjadi bahan catatan dan evaluasi pemerintah.

Prasetyo mengatakan pemerintah juga telah menugaskan BGN, pemerintah daerah (Pemda), dan pihak terkait lainnya untuk memberikan penanganan dengan cepat dan sebaik-baiknya kepada para siswa yang menjadi korban.

“Kedua tentu harus dilakukan upaya evaluasi termasuk mitigasi perbaikan supaya masalah-masalah seperti ini tidak terulang kembali,” tuturnya.

Lebih lanjut, ia memastikan seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang lalai hingga menyebabkan keracunan akan diberikan sanksi keras.

“Kalau memang itu faktor kesengajaan atau lalai dalam melaksanakan SOP, tentunya akan ada sanksi kepada SPPG yang dimaksud,” tuturnya.

Berbagai kasus keracunan siswa usai menyantap menu MBG terjadi di berbagai wilayah dalam beberapa waktu terakhir. Di Garut, Jawa Barat, sebanyak 569 siswa mengalami gejala muntah, mual, dan diare usai menyantap menu MBG, per Jumat (19/9/2025).

Selain di Garut, 230 siswa juga mengalami gejala keracunan usai menyantap menu MBG di Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah. Sebanyak 44 dari 230 siswa tersebut masih mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Trikora Salakan, Kabupaten Banggai Kepulauan.

Di Salakan, Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulteng, jumlah siswa keracunan MBG terus bertambang. Per Kamis (18/9/2025), siswa yang keracunan makanan dari program Presiden Prabowo Subianto itu telah mencapai 294 orang, bertambah dari angka 230 orang.

HT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

72  +    =  73