Channel9.id-Italia. Italia akan menjadi tuan rumah dalam KTT Group of 20 (G20) dikarenakan adanya kekhawatiran krisis kemanusiaan di Afghanistan setelah digulingkan oleh Taliban, Selasa (12/10/2021).
Sejak Taliban menguasai Afghanistan pada tanggal 15 Agustus, ekonomi negara yang sudah jatuh karena peperangan itu kian menurun dan meningkatkan momok pengungsian besar-besaran dari Afghanistan.
Baca juga: Antonio Guterres: PBB Bisa Selesaikan Masalah di Afghanistan Sebagai Khayalan
Konferensi yang akan dilangsungkan secara virtual itu akan dimulai pada pukul 1 siang waktu setempat. KTT itu akan mendiskusikan soal kebutuhan bantuan, keamanan dan cara-cara untuk memastikan keberangkatan ribuan warga negara Asing maupun Afghanistan yang ingin mengungsi keluar dengan aman.
“Menyediakan bantuan kemanusiaan itu harus segera diberikan untuk kelompok-kelompok yang paling rentan, terutama untuk anak-anak dan wanita disaat musim dingin semakin dekat,” ujar seorang pejabat yang familiar dengan agenda G20.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dikabarkan juga akan menghadiri pertemuan tersebut, menekankan PBB mempunyai peranan penting dalam mengatasi krisis ini karena sebagian banyak negara masih tidak mau membangun hubungan dengan Taliban.
“Masalah utama adalah negara-negara Barat ini ingin mengatur bagaimana Taliban menjalankan kepemerintahan, contohnya seperti bagaimana mereka memperlakukan kaum perempuan, sedangkan Cina dan Rusia mempunyai kebijakan untuk tidak ikut campur dengan urusan negara lain,” ujar seorang diplomat yang tidak diungkap identitasnya.
Cina secara terang-terangan meminta untuk dicabutnya sanksi ekonomi terhadap Afghanistan dan aset internasional Afghanistan senilai miliaran dolar untuk dicairkan dan diberikan ke kepemerintahan sah saat ini. Masih belum jelas apakah isu ini juga akan dibahas di KTT nanti.
Disaat Presiden AS Joe Biden, Perdana Menteri Narendra Modi dan pemimpin-pemimpin negara Eropa dikabarkan akan turut hadir dalam pertemuan tersebut, media Cina melaporkan kalau Presiden Xi Jinping tidak akan dapat menghadiri KTT tersebut. Masih belum jelas apakah Presiden Rusia Vladimir Putin akan hadir atau tidak.
Negara tetangga Afghanistan, Pakistan dan Iran, tidak diundang dalam pertemuan tersebut. Namun, Qatar, yang merupakan negara penghubung antara negara Barat dengan Taliban, akan ikut dalam pertemuan penting tersebut.
KTT virtual itu datang setelah beberapa hari sebelumnya pejabat senior AS dan Taliban bertemu tatap muka untuk pertama kalinya di Qatar sejak digulingkan pemerintah dukungan barat di Afghanistan.
(RAG)